Penanganan Bencana Asap Hingga Oktober

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 24 Juli 2013 05:38 WIB

Sebuah lahan yang mengeluarkan asap usai terbakar di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau, (30/6). Meski tak menimbulkan api tapi gambut di lahan ini terus terbakar dan meluas sekitar 50 meter perhari. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO , Jakarta - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono mengatakan, pemerintah akan terus menyiapkan penanganan bencana asap hingga Oktober 2013 mendatang. Titik pengamanan akan dipusatkan di dua lokasi yaitu Riau dan Palangkaraya. "Bencana ini di satu sisi memang karena cuaca tetapi juga ada faktor lain sehingga harus terus dipantau," kata Agung di kantornya, Selasa, 23 Juli 2013.

Saat ini kata Agung pemerintah terus menyiapkan beberapa angkutan udara darurat. Di Riau misalnya disiapkan satu pesawat Hercules untuk hujan buatan dan 4 pesawat Casa. Tiga helikopter Bolco dan 1 pesawat Sikorsky untuk water bombing juga disiapkan setiap hari.

Pemerintah pun kata Agung akan terus melakukan koordinasi antar kementerian. Rencananya rakor kesiapsiagaan bencana akan dilakukan pada 25 Juli akan dilakukan rakor kesiapsiagaan bencana asap di Palembang untuk wilayah Sumatera, dan 30 Juli di Palangkaraya untuk wilayah Kalimantan.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Senin, 22 Juli kemarin terdapat 175 hotspot di Riau. Hari ini tercatat 165 hotspot yang terdapat di Rokan Hilir 41, Bengkalis 28, Siak 21, Pelalawan 20, Rohul 19, Inhu 19, Dumai 9, Kampar 4, Inhil 4, dan 1 di Kuansing.

Penyebaran titik api salah satunya disebabkan angin dominan ke arah utara dan timur laut sehingga asap tersebar di Riau hingga sebagian Selat Malaka dan Malaysia. Sebagian wilayah di pantai barat Malaysia mengalami penurunan kualitas udara. Untuk di Singapura kualitas udara masih sehat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyampaikan, siklon tropis di utara khatulistiwa masih mengancam hingga September 2013. Puncaknya pada Agustus 2013 yang paling banyak terjadi siklon tropis. Siklon tropis adalah fenomena atmsofer berperan membentuk pola cuaca sekitarnya. Adanya siklon tropis tersebut akan menarik semua massa udara dan asap sehingga dapat melintasi Singapura dan Malaysia seperti kejadian pada Juni 2013.

Agung meminta pemerintah daerah juga proaktif mensosialisasikan larangan pembukaan lahan dengan dibakar. Peran aktif pemerintah daerah diyakini akan menurunkan titik api hingga nol. Pemerintah daerah juga dihimbau bisa mengkoordinasikan masyarakat setempat untuk terlibat aktif mencegah dan melakukan penanganan cepat bila mengetahui timbulnya titik api. "Kita minta daerah mengembangkan Manggala agni yang beranggotakan masyarakat."

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya