Pengamat: Waspada Serangan Teroris Saat Lebaran

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 24 Juli 2013 05:05 WIB

Buronan Teroris Poso Tunjukan Diri Di Youtube

TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo meminta masyarakat dan pemerintah untuk waspada terhadap serangan kelompok teroris menjelang dan pasca perayaan hari raya Idul Fitri tahun ini. Menurut dia, cukup besar kemungkinannya kelompok teroris kembali melakukan serangan pada perayaan Lebaran.

Perayaan Lebaran, kata dia, kemungkinan jadi pilihan kelompok teroris karena dari segi momentum punya dampak besar. "Mereka beraksi 'kan' ingin ada efek yang besar, tujuan mereka kan bikin masyarakat khawatir," kata Mardigu saat dihubungi Tempo, Selasa, 23 Juli 2013.

Sebagai bukti, tahun lalu kelompok teroris melakukan aksi saat menjelang dan pasca perayaan Lebaran. Tepatnya di kota Solo, bahkan hingga tiga kali serangan. Aksi pertama terjadi pada 17 Agustus 2012 ketika pos pengamanan mudik di Gemblekan diberondong pelaku tidak dikenal. Dalam serangan itu, dua anggota kepolisian mengalami luka tembak di pinggul dan jari kaki.

Serangan kembali keesokan hari, 18 Agustus 2012, saat pos pengamanan mudik di Gladak dilempar sebuah granat nanas. Meskipun tidak menyebabkan korban dan kerusakan besar, serangan kedua ini sempat membuat masyarakat resah dan khawatir.

Serangan ketiga dan paling parah terjadi pada 30 Agustus 2012. Sekelompok teroris mengendarai sepeda motor menembaki pos polisi pasar modern Singosaren, Solo. Akibatnya, Brigadir Kepala Dwi Data Subekti tewas diterjang empat timah panas dalam jarak dekat.

Indikasi kemungkinan serangan serupa tahun ini dapat dilihat dari banyaknya upaya penangkapan terduga teroris tahun ini. Menurut dia, penangkapan tahun ini jauh lebih tinggi dari perkiraan tahun lalu. "Bisa dibilang kelompok teroris makin 'massive.'"

Mardigu meminta polisi dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bekerja ekstra keras untuk mencegah kemungkinan serangan teroris. Disinggung kota mana saja yang kemungkinan besar jadi lokasi serangan, Mardigu tak tahu. "Bisa di Jawa atau di luar Jawa, aksi mereka kemungkinan menyebar dan sporadis," kata dia.

INDRA WIJAYA




Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor

Baca juga:

Ganjar Pranowo: Aneh, Kepala Dinas Touring Moge

Jokowi: Anggaran Rp 26,6 Miliar untuk Dana Taktis

Syamsir Alam Girang Dipanggil ke Timnas Indonesia

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya