Bibit Waluyo: Bencana Gunung Merapi, Risiko Warga

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 23 Juli 2013 17:37 WIB

Letusan eksplosif Gunung Merapi mengeluarkan awan panas terlihat dari Candi Ratu Boko, Klaten, Jawa Tengah. TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Semarang - Pengungsian warga di lereng Gunung Merapi akibat erupsi dalam skala terbatas berupa hujan pasir panas dan abu menyebabkan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo heran terhadap warga yang menolak pindah, meski berada di zona merah Gunung Merapi.

Saat erupsi Merapi pada 2010 lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah meminta warga yang tinggal di zona merah untuk pindah. Namun, kata Bibit, warga menolak. “Disingkirkan pada enggak mau. Kata mereka, sekarang mati nanti juga mati kok, pak,” kata Bibit Waluyo di Semarang, Rabu, 23 Juli 2013.

Ribuan warga mengungsi di kawasan Merapi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akibat Gunung Merapi melontarkan pasir panas dan abu, Senin, dini hari, 22 Juli 2013. Di wilayah Jawa Tengah, hujan pasir dan abu dari Gunung Merapi mengguyur sejumlah desa di Kecamatan Kemalang, Klaten. Seribuan warga mengungsi karena hujan pasir itu terasa panas. Mereka kembali ke rumah setelah kondisi dipastikan aman.

Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta, Sri Sumarti, mengingatkan penduduk di lereng Merapi waspada. “Sewaktu-waktu Merapi bisa saja erupsi yang lebih besar,” katanya, Senin, 22 Juli 2013. Pasca erupsi 2010, gunung yang berada di tiga empat kabupaten itu sudah mengembuskan lebih dari 100 kali embusan asap sulfatara. Tingginya mulai 100 meter hingga 1.000 meter.

Bibit menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan mau disalahkan jika ada orang meninggal dunia akibat bencana Merapi. “Kini risiko ada di masing-masing warga,” ujarnya. Dia mengatakan, pemerintah Jawa Tengah sudah memegang dokumen tanda tangan penduduk menolak pindah dari zona bahaya Merapi. Surat tanda tangan itu menyebutkan, jika ada apa-apa, jangan salahkan pemerintah Jawa Tengah. “Kalau sewaktu-waktu terjadi letusan ya harus pergi. Kalau tidak, ya wassalam,” kata Bibit.

Bibit Waluyo menyatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah menyiapkan berbagai langkah penanggulangan jika terjadi bencana Gunung Merapi. “Antisipasi adalah menyiapkan rute evakuasi dan protap pengungsian. Para lurah dan RT/RW yang berada di sekitar radius merah Merapi harus siap,” kata Bibit.

Gubernur Jawa Tengah yang akan lengser pada 23 Agustus 2013 ini mengingatkan pernyataan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Surono, bahwa setiap 4 hingga 5 tahun pasti akan ada aktivitas meningkat di Gunung Merapi. “Ya mau gimana lagi. Itu kersane Allah,” kata dia.

Setelah lontaran asap bewarna coklat kehitaman setinggi 1000 meter, Senin, 22 Juli 2013, saat ini tak ada aktivitas vulkanik Merapi yang signifikan. "Statusnya masih aktif normal," kata Sri Sumarti, Selasa, 23 Juli 2013. Dari berbagai parameter, pihak BPPTKG terus mengamati aktivitas Merapi selama 24 jam tiap hari.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

13 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

28 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

29 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

38 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

57 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya