TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivitas Gunung Merapi mulai terlihat meningkat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat, terjadi guguran dan asap bewarna hitam kecoklatan membubung mulai pukul 04.15 WIB pada Senin, 22 Juli 2013. Guguran dan asap masih terjadi hingga pukul 05.35 WIB. "Jarak luncur belum dapat diketahui," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Senin, 22 Juli 2013. Terlihat juga lontaran material berwarna merah setinggi 1.000 meter dari puncak yang teramati dari Pos Selo Boyolali.
Proses aktivitas vulkanik yang signifikan sudah terjadi sejak pukul 00.00 WIB. Puncaknya, pada pukul 04.00 WIB terdengar suara gemuruh keras disusul hujan abu. Catatan pada monitor pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang pada 22 Juli 2013, sejak 00.00 WIB-07.00 WIB, terjadi LHF (low-high frequence) sebanyak 3 kali, gempa multifase sebanyak 3 kali, dan gempa tektonik 1 kali. Pada 21 Juli 2013, terjadi gempa vulkanik B 2 kali, LHF terjadi 15 kali, multifase 1 kali, guguran 8 kali, dan gempa tektonik 2 kali.
Aktivitas Gunung Merapi dalam sepekan sebelumnya mengalami peningkatan. Sebelumnya, pada 20 Juli 2013, terjadi gempa Vulkanik B 1 kali, LHF 27 kali, gempa multifase 5 kali, dan guguran sebanyak 13 kali. Guguran disini adalah guguran material lama dalam skala kecil dari puncak gunung.
Pada 19 Juli 2013, terjadi guguran 6 kali, LHF ada 6 kali, dan vulkanik B 1 kali. Pada 18 Juli 2013, terjadi LHF sebanyak 15 kali, MP 2 kali, dan guguran terjadi 21 kali. Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Sleman, Lasiman Pecut, mengatakan pada 17 Juli 2013 lalu, tercatat 14 kali guguran, LHF 9 kali, gempa multifase 7 kali, Vulkanik B sebanyak 1 kali.
Meski ada peningkatan aktivitas yang signifikan, status gunung api ini tetap aktif normal. "Status Gunung Merapi masih normal," kata Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian, Sri Sumarti.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Cerita dari Kampung Arab Kini
6 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
9 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan
13 hari lalu
Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaPasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran
28 hari lalu
Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaBanyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps
29 hari lalu
Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.
Baca SelengkapnyaAwan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini
38 hari lalu
Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta
46 hari lalu
Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755
Baca SelengkapnyaDI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah
50 hari lalu
Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan
54 hari lalu
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas
54 hari lalu
Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.
Baca Selengkapnya