Gunung Merapi Tebarkan Hujan Pasir Panas dan Abu

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 22 Juli 2013 17:32 WIB

Gunung Merapi masih terus mengeluarkan material seperti terlihat di Wedomartani, Ngaglik, Sleman, Jawa Tengah, Jumat (12/11). TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Guguran di puncak Gunung Merapi yang menyebabkan semburan asap bewarna coklat kehitaman selama 34 menit memaksa ribuan warga lereng Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah mengungsi, Senin 22 Juli 2013. Guguran itu terjadi pada pukul 04.4 hingga 04.22 WIB. “Terdengar susara guguran dari pos Kaliurang,” kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Senin 22 Juli 2013.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Joko Sudibyo mengatakan, berdasarkan pantauan di Pos Babadan, terdengar suara dentuman dan gemuruh yang keras dari Gunung Merapi sekitar pukul 04.15 WIB. Dentuman terjadi kurang lebih 10 menit. Dentuman itu membuat penduduk di sekitar Babadan panik dan segera keluar rumah untuk evakuasi. "Namun setelah ditunggu beberapa lama, keadaan aman," kata Joko. Hujan abu tidak mengarah ke wilayah Magelang, melainkan ke Sleman dan Klaten.

Menurut Yatmi, 60 tahun, warga Dusun Trono, Krinjing, Dukun, pagi hari setelah dia dan keluarganya makan sahur, dia mendengar suara dentuman keras dari Merapi. Keluarganya panik. "Saya sudah siap mengungsi. Saya trauma bila ada letusan lagi," katanya.

Guguran itu menunjukkan peningkatan aktivitas Merapi. Asap bewarna coklat kehitaman setinggi 1000 meter terlihat dari Pos Ngepos, Boyolali, Jawa Tengah, yang diikuti dengan hujan pasir di dusun di lerang Merapi dan hujan abu di wilayah sekitar Gunung Merapi. Bau belerang menyengat menyebar di kawasan wisata Kaliurang hingga Pakem. Bahkan hujan abu sampai di Kota Yogyakarta, sekitar 30 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Mobil-mobil yang berada di tempat terbuka terlihat banyak yang tertempel abu vulkanik Merapi.

Sekitar 1000 penduduk di wilayah Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengungsi. Kawasan itu merupakan daerah rawan bencana III Gunung Merapi. Dari Desa Glagaharjo, warga yang diungsikan 650 orang. Sedangkan dari Desa Umbulharjo ada sebanyak 500 orang yang dievakuasi ke balai desa setempat. Warga berada di tempat pengungsian sekitar lima jam.

Hujan pasir dan abu juga mengguyur sejumlah desa di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Seribuan warga mengungsi karena hujan pasir itu terasa panas. Mereka kembali ke rumah setelah kondisi dipastikan aman. "Ada sekitar seribu orang yang mengungsi di kantor kecamatan," kata Camat Kemalang, Bambang Haryoko.

Pengungsi kembali ke rumah sekitar pukul 06.00 WIB setelah hujan pasir dan abu mereda. “Saat ini status Merapi masih Aktif Normal,” ujar Sri Sumarti, Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta. Tapi, katanya, warga dan penambang pasir di sekitar gunung diminta selalu waspada. “Karena sewaktu-waktu Merapi bisa saja erupsi yang lebih besar.” Menurut dia, lembaganya masih mengevaluasi aktivitas Merapi.

MUH SYAIFULLAH | OLIVIA LEWI PRAMESTI | AHMAD RAFIQ



Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK

Baca juga:

Ini Alasan Jokowi Tak Gelar Operasi Yustisi

Diwawancarai Wartawan, Petugas Kebersihan Dimarahi

Kenapa Tanjung Priok Macet Total?

Ahok Tak Mau Gubris Pebisnis Fatmawati

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

19 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

34 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

36 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

45 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya