Kekerasan Seksual Dalam Rumah Tangga di NTB Meningkat
Reporter
Editor
Senin, 25 Oktober 2004 12:36 WIB
TEMPO Interaktif, Mataram: Kekerasan terhadap perempuan terutama anak-anak semakin meningkat di Nusa Tenggara Barat (NTB). Selama 8 bulan terakhir mencapai 41 orang. 90 persen adalah anak di bawah umur. Padahal, tahun lalu sebanyak 57 orang korban, itupun termasuk kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga. Jumlah tersebut dikatakan termasuk tinggi di Indonesia. Tindakan kekerasan terbanyak terjadi pada pelaku dan korban yang memiliki hubungan darah. Sebagian pelakunya mengaku akibat menonton VCD porno dan televisibaik akibat menonton sinetron maupun goyangan penari dalam film India.Direktur Eksekutif LBH APIK (Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan) NTB Beauty Erawati mengatakan jumlah yang tercatat tersebut hanya kasus yang diadukan ke lembaganya melalui 25anggota jaringan di daerah. Dikatakan Beauty, kekerasan seksual dalam rumah tangga dilakukan oleh bapak terhadap anak kandung atau anak tiri, paman terhadap keponakannya, kakak terhadap adiknya. Kebanyakan yang menjadi korban adalah anak kecilusia 4-9 tahun. Sedangkan sebelumnya terjadinya terhadap perempuan dewasa.Kekerasan seksual dalam rumah tangga ini ada yang sudah berlangsung selama 2 tahun bahkan mengakibatkan hamil.Beauty mengaku LBH APIK NTB menemui kendala dalam berupaya menghapus kekerasan dalam rumah tangga. Sebab, banyak keluarga korban yang tidak mampumenangani perkaranya dengan alasan aib keluarga. Mereka tidak bersedia datang ke polisi atau malah disembunyikan. Supriyantho Khafid - Tempo