TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Banding telah menolak gugatan banding dari Brigadir Satu Rani Indah Yuni Nugraeni. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan Komisi Banding yang dibentuk sejak 15 Juli 2013 itu menguatkan keputusan sidang Komisi Kode Etik Profesi atas gugatan Briptu Rani.
Apakah Briptu Rani selanjutnya dipecat? "Keputusan (saksi) ada di tangan Kapolda," kata Awi di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jumat siang, 19 Juli 2013. Pemecatan, kata Awi, merupakan hak prerogatif Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono.
Berdasarkan prosesnya, Kepala Kepolisian akan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan hukum. Briptu Rani sejak Rabu kemarin, 17 Juli 2013, telah selesai menjalani hukuman disiplin 21 hari di tempat khusus Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jatim.
Menurut Awi, setelah menjalani 21 hari di tempat khusus itu, dia mendapat surat perintah diperbantukan ke Propam sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. Informasi yang dihimpun Tempo, Briptu Rani sudah mengikuti apel pagi dan sore di Polda Jatim. Dia masih mendapatkan pengawalan khusus.
Namun Briptu Rani belum bisa dikonfirmasi ihwal sidang komisi yang menolak bandingnya.
DAVID PRIYASIDHARTA
Topik Terhangat:
Bursa Capres 2014 | Aksi Liverpool di GBK | Eksekutor Cebongan | Rusuh Nabire
Berita terkait
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
4 jam lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAmnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar
6 jam lalu
Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.
Baca SelengkapnyaPolisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor
7 jam lalu
Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
21 jam lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina
22 jam lalu
Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina
Baca SelengkapnyaBerbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai
1 hari lalu
Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.
Baca Selengkapnya300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan
1 hari lalu
Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto
1 hari lalu
Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.
Baca SelengkapnyaPembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban
1 hari lalu
Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York
1 hari lalu
Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.
Baca Selengkapnya