Kemenhut: Satwa Surplus di KBS Harus Dipindah

Reporter

Selasa, 16 Juli 2013 23:29 WIB

Seekor rusa menjangan jantan dan kawanannya mencari rumput di sekitar lapangan Mapolda Jawa Timur, Surabaya (05/7). Rusa-rusa ini diserahkan ke Polda Jawa Timur karena Kebun Binatang Surabaya sudah kelebihan populasi rusa. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Sony Parton mengatakan pertukaran satwa Kebun Binatang Surabaya yang dilakukan oleh Tim Pengelola Sementara (TPS) sudah sesuai prosedur dan tidak menyalahi aturan. "Mereka juga sudah menapatkan izin dari Kemenhut untuk memindahkan satwa ke tempat konservasi lain," kata Sony di Kantor Gubenur Jawa Timur, Selasa, 16 Juli 2013.

Menurut Sony kebijakan untuk memindahkan satwa ke konservasi lain itu sudah tertuang dalam nota kesepahaman yang dibuat pada 2012 lalu. Sehingga, kata dia, pemindahan itu sifatnya bukan buru-buru atau setelah kebun binatang akan diambilalih oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Pemindahan tersebut, kata dia, hanya dilakukan terhadap satwa-satwa yang populasinya suplus. Alasannya, jika tidak cepat-cepat dipisahkan mereka justru akan saling membunuh dan memangsa satu sama lain. Selain itu kondisi kesehatan satwa juga menjadi pertimbangan memindahkan mereka. "Satwa yang dianggap surplus harus dipindahkan karena kandangna sudah tidak mencukupi," kata Sony.

Lagi pula, ujar dia, pemindahan satwa itu sifatnya tidak permanen. Sewaktu-waktu jika Kebun Binatang Surabaya telah membangun kandang yang representatif, satwa-satwa itu bisa diambil kembali. "Jadi ini tidak ada masalah, ini hanya pemindahan saja," kata Sony.

Adapun soal mobil Toyota Innova yang disebut-sebut didapat Kebun Binatang Surabaya dari barter puluhan satwa ke Taman Konservasi Mirah Fantasia di Banyuwangi dan Taman Hewan Pematang Siantar, Sumatera Utara, menurut Sony, hal itu tidak ada hubungannya. "Itu mobil pemberian," ujar dia.

Ketua Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya Ratna Achjuningrum mengatakan, dirinya akan menanyakan kepada Tim Pengelola Sementara solusi memisahkan satwa yang surplus tanpa harus dibawa ke luar daerah. Bila syaratnya harus membikin kandang baru Ratna tidak keberatan karena lahan yang ada masih luas. "Asalkan tidak ada lagi satwa Kebun Binatang Surabaya yang dipindah ke tempat lain," kata dia.

ARIEF RIZQI HIDAYAT

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

11 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

8 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

13 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

14 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

24 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

41 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

42 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya