PT KAI Klaim 36 Ribu Meter Tanah di Medan

Reporter

Senin, 8 Juli 2013 19:46 WIB

Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api IndonesiaDinilai telah merombak kultur perusahaan yang semula lamban dan melempem. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sudaryatmo, sangat mengapresiasi upaya Jonan menata ulang bisnis transportasi yang paling dekat dengan publik ini. Sebagai pengguna kereta Commuter Jabodetabek, Sudaryatmo ikut merasakan perubahan itu. "Belum sempurna, tapi sudah jauh lebih baik." TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Medan - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menyiapkan langkah hukum Peninjauan Kembali (PK) eksekusi lahan yang diklaim sebagai milik PT KAI seluas 35.955 meter persegi di Jalan Jawa dan di Jalan Madura, Kelurahan Gang Buntu, Kota Medan.

Direktur Pengelolaan Aset Non Produksi PT Kereta Api Indonesia, Edi Sukmoro, mengatakan saat ini PT KAI sedang menyiapkan bukti-bukti baru status tanah yang diklaim milik PT Agra Citra Kharisma (ACK) setelah Pengadilan Negeri (PN) Medan mengeksekusi lahan milik PT KAI di Jalan Jawa, Kota Medan,Rabu 3 Juli 2013.

"Peninjauan kembali yang akan diajukan PT KAI karena ada beberapa bukti kepemilikan PT KAI yang saat ini ditengarai ada di Negara Belanda. PT KAI akan mengirim orang untuk mengambil bukti aset tanah Jalan Jawa, Medan hingga ke Belanda," kata Edi Sukmoro kepada Tempo, Senin 8 Juli 2013.

Menurut Edi, pemilik sah tanah seluas 35.955 meter persegi di Jalan Jawa, dan Jalan Madura, Kelurahan Gang Buntu, Kota Medan adalah PT KAI yang dulu bernama Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

"Ini bisa dibuktikan dari lima putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap atas lahan itu," kata Edi.

PN Medan pekan lalu mengeksekusi lahan yang diklaim sebagai milik PT KAI itu. Juru sita PN Medan Abdul Rahman yang membacakan putusan pengadilan mengatakan, PT ACK adalah pemilik tanah yang disebut PT KAI sebagai aset mereka sesuai Putusan Mahkamah Agung (MA) nomor 1040. Namun PT KAI keberatan atas eksekusi itu.

Kuasa hukum PT ACK, Hakim Tua Harahap, mengatakan, PT KAI bukan pemilik sah tanah di Jalan Jawa yang telah dikuasai perusahaan yang dibelanyai itu. Menurut Hakim, sesuai surat Kepala Kantor Badan Pertanahan Kota Medan yang ditandatangani kepala badan Elfachri Budiman tertanggal 2 November 2004.

"Tanah di Jalan Jawa yang sekarang berdiri Kompleks Medan Center Point, Hotel Karibia dan Rumah Sakit Murni Teguh Memoriam Hospital adalah Hak Ejgendom Perponding nomor 33 atas nama Gouverment Van Ned Indie yang telah berakhir masa berlakunya 24 September 1961 dan tidak pernah dimohon oleh siapapun. Jadi kami tidak merampas milik siapapun," kata Hakim kepada Tempo.

Namun Edi menolak pernyataan kuasa hukum PT ACK ." PT KAI akan membuktikan bahwa lahan yang dikuasai PT ACK adalah milik PT KAI. Kami akan mencari Ejgendom Perponding nomor 33 atas nama Gouverment Van Ned Indie ke Belanda sebagai bukti baru PK disamping bukti-bukti yang kami miliki saat ini," tutur Edi.

Senin 8 Juli 2013, ratusan pegawai PT KAI kembali berunjuk rasa mempertahankan tanah yang disebut sebagai milik PT KAI dari rencana eksekusi lanjutan pengosongan lahan. Karyawan berkumpul persis di samping Kantor PT KAI Divisi Regional I Medan-Aceh di Jalan Jawa. Namun hingga petang ini, tidak ada tanda-tanda eksekusi pengosongan dilakukan.

SAHAT SIMATUPANG


Topik Terhangat
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh


Baca juga:

Sambut Ramadan, Peziarah Makam Gus Dur Meningkat

Haidar: Mari Jadikan Puasa Kita Puasa Spiritual

Menteri Agama: Ada Kemungkinan Awal Puasa Berbeda

Awal Ramadan, Gontor Tak Tunggu Pemerintah

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya