Ribuan Pendatang Demo di Papua, Tuntut Keamanan

Rabu, 3 Juli 2013 22:26 WIB

Aliansi Mahasiswa Papua mengenakan baju adat Papua saat menggelar aksi "Memperingati HUT West Papua ke 51" di Kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, (1/12). Mereka menuntut segera diakuinya kedaulatan Negara Papua Barat oleh Indonesia dan PBB. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jayapura - Ribuan warga pendatang non-Papua di Kabupaten Jayapura berunjuk rasa menuntut jaminan keamanan, Rabu 3 Juli 2013. Aksi unjukrasa langka ini membuat sejumlah pusat perbelanjaan di sana tutup. Selama ini, demonstrasi biasanya diadakan warga Papua yang menuntut merdeka atau penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Gerakan warga pendatang ini meletup pasca terbunuhnya seorang warga asal Sulawesi di Sentani, pekan lalu. Unjuk rasa di Kantor DPRD Jayapura ini memacetkan arus lalulintas di Sentani.

Massa berjalan kaki dari Pasar Baru dan segera membanjiri halaman DPRD Kabupaten Jayapura. Mereka selanjutnya melakukan orasi serta membacakan sejumlah tuntutan.

"Kami menuntut ada jaminan keamanan, juga penutupan semua tempat penjualan minuman keras," kata Burhan, salahsatu pemimpin unjukrasa yang juga warga Jayapura.

Burhan mengatakan, warga pendatang tak pernah berbuah jahat pada pemilik tanah yang merupakan orang Papua asli. "Semua orang di sini berjualan, baik-baik, tapi mereka pikir kami sudah ambil hak mereka, padahal kami juga membantu dengan memberikan pekerjaan," katanya.

Akibat ketegangan antara warga lokal dan pendatang, seringkali toko-toko milik pendatang didatangi pemuda Papua yang mabuk. "Karena itu, kami minta tempat miras ditutup karena itu yang menyebabkan angka kekerasan tinggi dan kami jadi sasaran," kata Burhan.

Pekan lalu, Kepolisian Resort Jayapura sudah mulai melakukan razia minuman keras dan senjata tajam. "Ini untuk meningkatkan kondisi nyaman dan aman di Jayapura," kata Kepala Kepolisian Resor Jayapura AKBP Roycke Harry Langie.

Aksi warga pendatang menyebabkan sejumlah pertokoan dan tempat perbelanjaan, tutup. Pasalnya, sebagian besar pemilik toko ikut berunjukrasa.

Di Pasar Praha Sentani, aktivitas jual beli juga tidak banyak terlihat. Ratusan pedagang di sana memang ikut turun jalan dan membanjiri Gedung Rakyat di sebelah kantor Bupati Jayapura. Demonstran meminta pemerintah Papua bekerja lebih keras membangun keharmonisan antara warga lokal dan pendatang di sana.

JERRY OMONA


Topik Terhangat:

Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta

Berita Terpopuler:
PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'

Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi

Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo

Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF

Demonstran Wanita 'Diraba-raba' di Tahrir Square

Berita terkait

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

17 April 2022

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Pemerintah Provinsi Papua akan memulangkan 142 mahasiswanya yang kuliah di luar negeri karena tidak menyelesaikan studi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

12 Desember 2021

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

Pemkab dan Pemkot di Papua akan mendapatkan kewenangan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) lebih besar dari Pemprov.

Baca Selengkapnya

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

20 Mei 2021

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

KPK dan Seknas Fitra memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dijalankan oleh Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

30 Agustus 2019

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

Berbeda dengan demonstrasi sebelumnya yang terkendali, kemarin cenderung anarkistis. Maka terjadilah Kisruh Papua di sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

9 Februari 2019

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

Pagu Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun anggaran 2019 untuk pemerintah daerah di Provinsi Papua mencapai Rp 4,991 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengacara Pertanyakan Kerugian Negara Korupsi Gubernur Papua

4 September 2017

Pengacara Pertanyakan Kerugian Negara Korupsi Gubernur Papua

Dana yang mestinya untuk pendidikan disinyalir terserap untuk kepentingan lain. Sampai sekarang Bareskrim belum bisa menyebutkan jumlahnya.

Baca Selengkapnya

Pesan Gubernur Papua Dominggus Mandacan: Sekarang Semua Keluarga

23 Mei 2017

Pesan Gubernur Papua Dominggus Mandacan: Sekarang Semua Keluarga

Mewakili suku-suku Nusantara di Papua Barat, Petrus Makbon kepala Suku Byak di Manokwari menyatakan dukungannya kepada gubernur Mandacan.

Baca Selengkapnya

Kisruh Freeport, Gubernur Papua Lukas Enembe Temui Jokowi

14 Maret 2017

Kisruh Freeport, Gubernur Papua Lukas Enembe Temui Jokowi

Gubernur Papua Lukas Enembe sedang menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta terkait persoalan PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Presiden: Alokasi Anggaran Pembangunan Papua Belum Optimal

8 November 2016

Presiden: Alokasi Anggaran Pembangunan Papua Belum Optimal

Menurut Jokowi dana yang dialokasikan tidak sebanding dengan peningkatan kesejahteraan yang ingin dicapai.

Baca Selengkapnya

Warga Numfor, Papua, Segera Nikmati Listrik 24 Jam

2 November 2016

Warga Numfor, Papua, Segera Nikmati Listrik 24 Jam

Pemerintah Provinsi Papua memberikan bantuan mesin genset dengan kapasitas 2 x 700 kW kepada PLN setempat.

Baca Selengkapnya