TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan, pemerintah telah berhasil meminta perpanjangan kebijakan amnesti kepada Pemerintah Arab Saudi hingga November 2013. Pemerintah Arab Saudi setuju memperpanjang pendaftaran warga negara Indonesia overstayer hingga November 2013.
Keputusan ini keluar setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirim surat secara langsung kepada Raja Arab Saudi. "Kami sendiri bicara dan menulis surat dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, serta upaya-upaya lainnya," kata Marty Natalegawa saat ditemui di kawasan Istana Negara, Rabu, 3 Juli 2013.
Dengan perpanjangan masa pengampunan, WNI memiliki waktu yang lebih panjang untuk menyelesaikan proses perpanjangan masa tinggal di negara tersebut. Hingga saat ini, Konsulat Jenderal RI Jedah sudah mencatat dan mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) kepada sekitar 80 ribu WNI. "Per hari, sekitar enam ribu WNI di Arab Saudi dilayani (pembuatan SPLP) ," kata Marty.
Setelah diplomasi memperpanjang waktu amnesti berhasil, pemerintah fokus untuk mempercepat proses imigrasi di Arab Saudi. Hingga saat ini Kantor Imigrasi Saudi hanya memberikan satu hari dalam satu minggu untuk pelayanan bagi WNI. Padahal, kantor imigrasi Arab Saudi hanya mampu melayani sekitar 200 orang per minggu. "Kami mulai perbantukan staf dari KJRI ke Kantor Imigrasi Saudi supaya bisa mempercepat proses keimigrasian," kata Marty.
Masalah amnesti memuncak saat WNI membakar KJRI Jedah karena lambatnya proses pemutihan SPLP. WNI overstayer panik karena mendengar pemerintah Saudi membatasi proses amnesti hanya hingga Juli 2013. Rusuh yang terjadi bulan lalu tersebut disulut adanya seorang WNI yang meninggal setelah berdesak-desakan mengantri pembuatan SPLP.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
Wartawati Korban Pemerkosaan Mulai Terbuka ke Polisi
PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'
Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo
Agnes Monica Bantah Ubah Nama Jadi 'Montana'
Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF
Berita terkait
Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali
1 hari lalu
Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina
1 hari lalu
Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.
Baca SelengkapnyaRetno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
4 hari lalu
Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan
7 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024
Baca SelengkapnyaOtoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
9 hari lalu
Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional
Baca SelengkapnyaRusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat
9 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita
Baca SelengkapnyaWNI Selamat dalam Gempa Taiwan
10 hari lalu
Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini
Baca SelengkapnyaIOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
10 hari lalu
IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
Baca Selengkapnya23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award
10 hari lalu
Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia
17 hari lalu
Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?
Baca Selengkapnya