Arab Saudi Perpanjang Kebijakan Amnesti WNI

Reporter

Rabu, 3 Juli 2013 15:43 WIB

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (dua kanan), Wakil Menteri Luar Negeri Wardana (dua kiri) Menaker Muhaimin Iskandar (tiga kiri) dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana (kiri) di ruang rapat Pimpinan DPR, Gedung Parlemen, Jakarta (26/6). Rapat konsultasi tersebut membicarakan penyelesaian permasalahan Amnesti Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan, pemerintah telah berhasil meminta perpanjangan kebijakan amnesti kepada Pemerintah Arab Saudi hingga November 2013. Pemerintah Arab Saudi setuju memperpanjang pendaftaran warga negara Indonesia overstayer hingga November 2013.

Keputusan ini keluar setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirim surat secara langsung kepada Raja Arab Saudi. "Kami sendiri bicara dan menulis surat dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, serta upaya-upaya lainnya," kata Marty Natalegawa saat ditemui di kawasan Istana Negara, Rabu, 3 Juli 2013.

Dengan perpanjangan masa pengampunan, WNI memiliki waktu yang lebih panjang untuk menyelesaikan proses perpanjangan masa tinggal di negara tersebut. Hingga saat ini, Konsulat Jenderal RI Jedah sudah mencatat dan mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) kepada sekitar 80 ribu WNI. "Per hari, sekitar enam ribu WNI di Arab Saudi dilayani (pembuatan SPLP) ," kata Marty.

Setelah diplomasi memperpanjang waktu amnesti berhasil, pemerintah fokus untuk mempercepat proses imigrasi di Arab Saudi. Hingga saat ini Kantor Imigrasi Saudi hanya memberikan satu hari dalam satu minggu untuk pelayanan bagi WNI. Padahal, kantor imigrasi Arab Saudi hanya mampu melayani sekitar 200 orang per minggu. "Kami mulai perbantukan staf dari KJRI ke Kantor Imigrasi Saudi supaya bisa mempercepat proses keimigrasian," kata Marty.

Masalah amnesti memuncak saat WNI membakar KJRI Jedah karena lambatnya proses pemutihan SPLP. WNI overstayer panik karena mendengar pemerintah Saudi membatasi proses amnesti hanya hingga Juli 2013. Rusuh yang terjadi bulan lalu tersebut disulut adanya seorang WNI yang meninggal setelah berdesak-desakan mengantri pembuatan SPLP.

FRANSISCO ROSARIANS


Topik Terhangat:

Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta

Berita Terpopuler:
Wartawati Korban Pemerkosaan Mulai Terbuka ke Polisi

PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'

Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo

Agnes Monica Bantah Ubah Nama Jadi 'Montana'

Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

9 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

9 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

10 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

10 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

10 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

17 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya