Himpunan Nelayan Sayangkan Munculnya Persepsi Salah Tentang Buyat

Reporter

Editor

Selasa, 12 Oktober 2004 17:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia menilai telah terjadi salah persepsi di kalangan masyarakat tentang kondisi ikan di Teluk Buyat. Dengan adanya kasus pencemaran yang diduga dilakukan oleh PT Newmont Minahasa Raya, publik terlanjur beranggapan, ikan di perairan Teluk Buyat tidal layak makan karena sudah tercemar. "Menganggap ikan di sana beracun, telah merugikan nelayan," ujar Ketua Umum HNSI Sumyaryo Sumiskum kepada wartawan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/10). Menurut Sumyaryo kesalahan persepsi ini harus segera dihentikan. Karena banyak nelayan yang tidak melaut lagi dan menjadi sangat tergantung pada sumbangan pangan dari pihak luar. Terhentinya kegiatan melaut para nelayan, menurut Sumyaryo, juga disebabkan oleh adanya larangan dari pihak LSM tertentu. Nelayan juga diiming-imingi rumah dan uang dalam jumlah besar jika perjuangan mereka berhasil. "Namun beberapa nelayan yang tidak terpengaruh tetap melaut dan hasilnya cukup bagus," katanya.Karenanya HSNI meminta kepada berbagai pihak khususnya LSM untuk tidak menyampaikan informasi atau pernyataan sebelum ada pembuktian dari pihak yang berkompeten. Padahal pada 5 Oktober lalu, Departemen Kesehatan menyatakan total konsentrasi Mercury dan Methylmercury yang ditemukan dalam sampel tidak cukup untuk menyebabkan keracunan. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium penyakit Minamata di Jepang.HSNI juga menyatakan dukungan terhadap tim terpadu di bawah koordinasi Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dalam mencari penyelesaian kasus Buyat. Mawar Kusuma - Tempo

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

43 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

45 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

56 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya