Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Boni Hargens pesimistis Partai Hati Nurani Rakyat bisa mengusung pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo jadi pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan 2014. Menurutnya, suara partai Hanura diprediksi tidak akan lebih dari 4 persen.
"Artinya, Hanura tidak bakal mampu mencapreskan siapapun," kata Boni ketika dihubungi, Senin, 1 Juli 2013.
Boni tidak yakin Hanura mampu menembus tiga besar dan mendulang suara di atas 10 persen. Kerja politik dan kadar akseptabilitas partai Hanura di tengah masyarakat dinilai bakal mengganjal mimpi mereka. "Ambisi yang berlebihan, tidak sesuai kenyataan," kata Boni.
Ia memprediksi partai yang identik dengan Wiranto ini hanya mampu menjadi bagian dari koalisi dan menempatkan kadernya paling tinggi sebagai calon wakil presiden.
Boni mengakui Hary memiliki modal besar sebagai raja media dan kekuatan modal. Tetapi itu dinilainya tidak serta merta bisa mendongkrak elektabilitas Hanura secara cepat. "Masuknya Hary Tanoe tak akan meningkatkan elektabilitas dan akseptabilitas dalam waktu semalam," kata Boni.
Partai Hanura berencana mendeklarasikan Hary Tanoesoedibjo sebagai calon Wakil Presiden pada Selasa, 2 Juli 2013. Menurut mereka, Wiranto dan Hary merupakan pasangan ideal dengan komposisi militer-sipil pengusaha dan perpaduan golongan tua-muda.
Hanura menargetkan perolehan suara lebih dari 10 persen pada pemilu tahun depan. Wiranto yakin masyarakat sudah lebih mengenal partainya dibanding pemilu lalu pada 2009. "Pada 2009, Hanura berhasil meraup suara 3, 7 persen, padahal ada 38 partai peserta pemilu, sementara tahun ini cuma 12 peserta," kata Wiranto.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.