TEMPO Interaktif, Jakarta:Separuh dari jumlah kabupaten di Indonesia telah terserang penyakit filariasis atau kaki gajah. Hal itu diungkapkan Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Umar Fahmi Ahmadi, saat dihubungi Tempo, Senin (11/10). Umar mengakui, pihaknya mengalami kendala dengan adanya desentralisasi kewenangan sejak diberlakukan UU Otonomi Daerah, sehingga pihak Departemen Kesehatan saat ini tidak memiliki kewenangan untuk memerintah daerah dalam penanganan penyakit menular tersebut. "Yang bisa kami lakukan sekarang hanya pembujukan," katanya. Hingga saat ini sekitar 70 hingga 80 kabupaten telah melakukan program bersama dengan Departemen Kesehatan untuk menangani penyakit tersebut. Menurutnya, tahun ini tahun ketiga pemberantasan penyakit menular yang disebabkan sejenis cacing bernama filaria ini. Indonesia maupun dunia, menurut Umar, memiliki komitmen untuk menghapuskan penyakit tersebut pada tahun 2020. Untuk operasional penanganan penyakit tersebut tahun ini telah dianggarkan dana Rp 20 miliar. Dana tersebut selain untuk program pengobatan juga digunakan untuk pelatihan tenaga penanganan penyakit tersebut. Sementara untuk obat, menurut Umar, pihaknya mendapat bantuan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).Ramidi - Tempo