Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau pesawat Hercules yang akan diberangkatkan bersama Satgas penanggulangan bencana asap di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (25/6). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan sedang dalam proses pengajuan pinjaman pesawat pengebom air kepada tiga negara untuk memadamkan kebakaran hutan di Riau. Keputusan untuk meminjam nantinya akan ditentukan Badan Nasional Penanganan Bencana yang sedang mengkaji segala pilihan untuk memadamkan kebakaran.
"Intinya kita menyewa, bukan meminjam atau minta bantuan. Selama ini interaksi dengan Rusia, Australia, dan Korea Selatan," kata Marty Natalegawa saat ditemui di Istana Merdeka, Kamis, 27 Juni 2013.
Ia juga menyatakan, pewasat pengebom air milik Rusia sudah cukup dikenal karena pernah disewa Australia saat terjadi kebakaran besar di pulau kangguru tersebut. BNPB sendiri pernah melansir membutuhkan dua pesawat dan tiga helikopter dalam kapasitas besar untuk memadamkan kebakaran besar di Riau. "BNPB yang akan melihat semuanya, yang mana yang bisa dilakukan sesegera mungkin," kata Marty.
Proses penyewaan sendiri, menurut dia, bukan kerjasama langsung antarpemerintah atau goverment to goverment. Pemerintah tiga negara tersebut justru menunjuk pihak ketiga yang akan mengatur perihal biaya dan proses penyewaan.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono sendiri telah menyatakan sudah mengalokasikan dana untuk penyewaan pesawat sekitar Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar. Dana ini adalah bagian dari sekitar Rp 75 miliar anggaran tambahan pemadaman kebakaran dan kabut asap di Riau.