Baru Sembilan Persen Potensi Perikanan yang Dimanfaatkan
Reporter
Editor
Jumat, 8 Oktober 2004 20:35 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Potensi perikanan Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Secara keseluruhan mencapai 65 juta ton, yang terdiri dari 7.3 juta ton pada sektor perikanan tangkap dan 57.7 juta ton pada sektor perikanan budidaya. Namun, kata Menteri Kelautan dan Perikanan Rohmin Dahuri kepada wartawan di Jakarta, Jumat (9/10), "Baru 9 persen atau sekitar 6 juta ton yang sudah dimanfaatkan."Hingga saat ini Indonesia menempati urutan ke 12 untuk negara pengekspor produk perikanan. Posisinya berada di bawah Vietnam dan Thailand yang sebenarnya memiliki sumber daya terbatas dan jauh di bawah Indonesia. Rohmin yakin dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun mendatang sektor perikanan akan lebih memberi kotribusi terhadap kemakmuran bangsa. Terutama dengan penciptaan lapangan kerja baru. Pemerintah akan terus melakukan upaya peningkatan nilai produksi perikanan. Yaitu dengan merevitalisasi industri perikanan nasional yang ditekankan pada aspek pengolahan dan aspek kebijakan. Langkah nyata pelaksanaan revitalisasi adalah mempercepat pengembangan usaha Kecil dan Menengah Kecil (UKM). Langkah ini diimplementasikan melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, bekerja sama dengan Bank Bukopin. Menurut Rohmin ada beberapa hambatan untuk melakukan langkah Revitalisasi.Yaitu rendahnya produktifitas industri pengolahan hasil perikanan, adanya illegal fishing, dan kelangkaan bahan baku. Kekurangan bahan baku ini karena penjualan langsung produk primer ke luar negeri. Faktor dari luar negeri yang menghambat revitalisasi antar lain adanya kebijakan moneter dan fiskal serta sistem perpajakan yang memberatkan industri perikanan. Mawar Kusuma - Tempo