Dibilang Lamban Soal Kasus UN, M Nuh: Terserah

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 25 Juni 2013 05:25 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh tidak mempedulikan anggapan dirinya lamban dalam menindaklanjuti hasil investigasi Inspektorat Jenderal terkait kisruh ujian nasional beberapa waktu lalu. Dia berkilah, sampai saat ini, masih ada pelaksanaan UN untuk ujian susulan. "Mau dibilang lamban, atau cepat ya terserah," kata Nuh di kantornya, Senin, 24 Juni 2013.

Jika para pelaksana UN ia berhentikan, menurut Nuh, akan sangat menganggu pelaksanaan ujian yang melibatkan jutaan siswa. "Itu yang lebih penting ketimbang mengejar kepopuleran, biar dibilang responsif," kata dia.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Khairil Anwar, kata Nuh, sudah mengajukan pengunduran diri, keputusannya tinggal menunggu presiden. Sedangkan pelaksana yang lain, sudah dites secara keseluruhan. "Untuk ditata sekalian," kata dia menjelaskan.

Saat ini, kata Nuh, dari tiga audit UN, yaitu pelaksanaan, pengadaan dan percetakan, baru audit pelaksanaan yang sampai di mejanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menilai Menteri Pendidikan Mohammad Nuh lamban dalam menindaklanjuti hasil investigasi kisruh ujian nasional beberapa waktu lalu. Waktu dua bulan, menurut Busyro, sudah cukup untuk melakukan penindakan terhadap pejabat yang bertanggung jawab.

"Itu tanggung jawab moral menteri pendidikan untuk memberhentikan," kata Busyro di Kantor Indonesia Corruption Watch, Senin, 24 Juni 2013.

Menyimpan sesuatu yang tidak benar di kementerian pendidikan, kata Busyro, adalah sesuatu yang sangat buruk. "Hal busuk seperti itu jangan ditutup-tutupi," kata dia. Kementerian pendidikan, menurut Busyro, adalah lembaga yang seharusnya memberi contoh kepada semua pihak untuk berlaku bersih. Bukan malah menutup-nutupi.

April lalu, jadwal ujian nasional 2013 untuk sebelas provinsi terpaksa mundur empat hari. Salah satu yang disebut sebagai musababnya adalah buruknya manajemen PT Ghalia Indonesia Printing. Rekanan kementerian yang bertugas mencetak dan mendistribusikan soal ke wilayah tersebut, menuturkan perusahaanya salah perhitungan ihwal pengadaan.

TRI ARTINING PUTRI
Topik terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:

Hitung Cepat, Ridwan Kamil Jadi Wali Kota Bandung
Menang Pilkada Bandung, PKS: Masih Dipercaya Warga

Ini Sikap Persib Soal Penyerangan Bus Mereka

Farhat Abbas Kicau Foto Cium Bastian Coboy Junior

UN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

15 Juni 2017

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.

Baca Selengkapnya

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

16 Mei 2017

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

5 Mei 2017

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.

Baca Selengkapnya

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

2 Mei 2017

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.

Baca Selengkapnya

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

2 Mei 2017

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.

Baca Selengkapnya