Ada Kendala Masalah BLSM, Bisa Lapor Lewat SMS

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 24 Juni 2013 10:34 WIB

Para petugas mendata para warga yang mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Indonesia, Grogol, Jakarta Barat, (22/6). Setiap warga mendapatkan uang BLSM sebesar Rp 300 ribu. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Para penerima bantuan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang mengalami kendala bisa melapor ke UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) melalui situs web: lapor.ukp.go.id. selain itu, tersedia juga versi aplikasi ponselnya atau melalui pesan pendek ke nomor 1708.

Sabtu pekan lalu, pembagian BLSM sudah dimulai di Yogyakarta. Tapi sosialisasi pembagian ini belum berjalan mulus. Sejumlah penerima bantuan juga harus menunggu proses verifikasi karena pendataan penerima BLSM tak beres. Baniyah, 81 tahun, warga Kelurahan Pringgokusuman, Gedongtengen, harus menunggu petugas memverifikasi kembali datanya. Musababnya, dalam kartu perlindungan sosial tertulis nama penerimanya adalah Banidah, bukan Baniyah.

Sekretaris Daerah Surakarta Budi Suharto mengaku mendapat laporan bahwa banyak warga miskin belum menerima kartu penjamin sosial. Tapi pemerintah Solo tak bisa menanggapi keluhan tersebut karena program BLSM diatur sepenuhnya oleh pemerintah pusat. "BLSM bukan ranah kami. Kami tidak mendata penerima bantuan," ujarnya.

Meskipun masih ada kendala dalam pembagian BLSM, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan bahwa hampir 60 persen dari 1.200 responden mendukung program itu. Tapi 72,33 persen responden tak yakin program tersebut bisa tepat sasaran untuk keluarga miskin.

Pengamat kebijakan ekonomi dari Econit Advisory Group, Hendri Saparini, menilai pemerintah terlalu buru-buru menjalankan program BLSM. Menurut dia, basis data yang digunakan pemerintah untuk menentukan sasaran BLSM tak tepat. Berdasarkan data Bank Dunia, kata Hendri, jumlah penduduk miskin dan hampir miskin sekitar 100 juta orang. Tapi pemerintah hanya menargetkan 15,5 juta penduduk. "Dari desain pemerintah, tak semua penduduk miskin bisa mendapat kompensasi," katanya.

Pelaksanaan program BLSM belum sepenuhnya mulus. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Restuardy Daud, mengatakan sekitar 2.000 kartu perlindungan sosial dikembalikan karena bermasalah. Menurut dia, kartu-kartu itu dikembalikan karena ada kesalahan alamat, perpindahan domisili, penulisan nama, dan penerima sudah meninggal.

"Angkanya masih relatif kecil dibanding penerima seluruhnya," kata Restuardy saat dihubungi kemarin. Jumlah penerima BLSM--untuk mengatasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak bagi masyarakat miskin—sebanyak 15,5 juta rumah tangga. BLSM dibagikan secara bertahap mulai 22 Juni hingga 1 Juli. Pemerintah mengalokasikan Rp 9,32 triliun dengan besaran bantuan Rp 150 ribu per bulan selama empat bulan. Pembagiannya diadakan tiap dua bulan melalui kantor pos.

Pemerintah optimistis semua penerima BLSM sudah bisa mendapat bantuan pada 1 Juli. Kalaupun penerima belum bisa mengambil bantuan itu, kata Restuardy, dana tersebut tak hangus. Paling lambat penerima BLSM bisa mengambilnya pada akhir tahun.

SUNDARI | UKKY PRIMARTANTYO | ISMI DAMAYANTI | PRAM|ANTO

Topik Terhangat

Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita Terpopuler

Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol

Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya

Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta

Berita terkait

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

32 menit lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

50 menit lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

51 menit lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

51 menit lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

56 menit lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

1 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

1 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

1 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya