Bagikan BLSM, Demokrat Sindir Menteri PKS

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 22 Juni 2013 14:46 WIB

Lima warga menunjukan Kartu Perlindungan Sosial saat akan mengambil Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di kantor Pos Indonesia,Grogol,Jakarta Barat, (22/6). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf memastikan partainya tak akan memanfaatkan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk meningkatkan elektabilitas partainya. Dia justru khawatir program ini akan dimanfaatkan oleh menteri dari Partai Keadilan Sejahtera. "Saya khawatir yang lain (PKS) yang mengklaim," kata Nurhayati dalam diskusi bertajuk "BBM Naik, Siapa Tercekik," di Warung Daun Cikini, Sabtu, 22 Juni 2013.

Nurhayati mencontohkan, selama ini ada kesan menteri-menteri PKS memanfaatkan program-program pemerintah untuk meningkatkan elektabilitas partai. Hal ini terlihat dalam kesenjangan dalam penyaluran bantuan yang dilakukan kementerian pertanian dan kementerian komunikasi dan informatika.

Program di dua kementerian pimpinan elit PKS ini dinilai hanya dimanfaatkan sekelompok orang. "Itu memang kenyataannya. Bantuan rakyat itu terkonsentrasi pada satu kelompok saja."

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera di parlemen menolak tegas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Caranya dengan menolak rancangan APBN Perubahan 2013 yang diajukan pemerintah. Demokrat pun telah berkali-kali meminta PKS keluar dai koalisi dan menarik ketiga menterinya sebagai konsukuensi penolakan kenaikan BBM.

Dalam APBNP 2013 yang diajukan pemerintah, beberapa asumsi makro anggaran pun disesuaikan dengan kenaikan harga. APBNP ini sudah disetujui dan diketok palu pada sidang paripurna DPR, Senin lalu. Pemerintah pun sudah mengumumkan kenaikan ini kemarin malam. Sebagi kompensasi, pemerintah telah menganggarkan BLSM, senilai Rp 9,3 triliun yang akan dibagi pada 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS). Bantuan akan disalurkan selama empat bulan dengan nilai per bulan Rp 150 ribu.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

4 Januari 2024

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membayar dana kompensasi BBM selama 2023 sebesar Rp 132,44 triliun (termasuk PPN).

Baca Selengkapnya

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

30 Agustus 2022

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

Bhima Yudhistira menilai tambahan anggaran bantalan sosial berupa bansos Rp 24,17 triliun untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi terlalu kecil.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

29 Desember 2015

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

Sudirman Said yakin aturan hukum yang melandasi pungutan tersebut selesai sebelum 5 Januari 2016.

Baca Selengkapnya

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

22 Agustus 2015

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

Indonesian Resources Studies (Iress) meminta pemerintah dan DPR untuk segera menerapkan kebijakan dana stabilisasi bahan bakar minyak

Baca Selengkapnya

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

27 November 2014

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

Anggota DPRD Blitar menilai pemetaan warga mampu dan kurang mampu dilakukan secara serampangan.

Baca Selengkapnya

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

24 November 2014

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

Kantor Pos Pangkalpinang mulai menyalurkan dana kompensasi BBM senilai total Rp 15 miliar.

Baca Selengkapnya

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

21 November 2014

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

Penyaluran PSKS pada hari pertama ini dimulai di wilayah Kota Madiun untuk 5.513 orang.

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

20 November 2014

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

Deddy Mizwar mengatakan ada peluang pemerintah merevisi lagi harga BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

19 November 2014

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

Dari 193 ribu penerima asal Kota dan Kabupaten Cirebon, yang terdata dari kantor pos pusat baru 10-12 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

19 November 2014

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

Ini program pemerintah sehingga berkesinambungan.

Baca Selengkapnya