Istana Anggap PKS Sudah Keluar dari Koalisi

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 21 Juni 2013 19:48 WIB

Baliho "PKS Tolak Kenaikan Harga BBM". TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldian Pasha, menyatakan Partai Keadilan Sejahtera sudah keluar dari koalisi pemerintah sejak pelaksanaan pemungutan suara atau voting rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2013. Seluruh anggota parlemen dari partai berlambang padi dan kapas tersebut menolak karena tidak setuju kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Iya, sejak itu. Ini kan kebijakan strategis. Pembahasan RAPBN-P 2013 itu keputusan strategis pemerintah," kata Julian saat ditemui di Istana Merdeka, Jumat, 21 Juni 2013. Pendapat ini didasarkan pada code of conduct partai koalisi yang ditandatangani PKS pada awal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2009-2014.


Dalam komitmen koalisi disebutkan setiap partai koalisi diwajibkan mendukung kebijakan strategis pemerintah. Partai yang tergabung dalam koalisi selain PKS adalah Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat.

"Jadi kalau ada partai koalisi yang tidak mendukung, terbuka bagi mereka untuk mengundurkan diri. Tapi kalau tidak mengundurkan diri, maka keberadaan partai itu sebenarnya sudah berakhir atau selesai di koalisi. Itu saja," kata Julian.

Ia juga menyatakan, keberadaan para menteri dari PKS adalah hak perogratif Presiden. Belum ada informasi perihal rencana pergantian menteri dari PKS. Menteri itu adalah Tifatul Sembiring, Menteri Komunuikasi dan Infomasi. Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. "Saya tidak bisa bicara peluang adanya reshuffle, itu hak perogratif Presiden. Tapi kemungkinan selalu ada."

FRANSISCO ROSARIANS


Terhangat:
Evaluasi Jokowi
| Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah


Berita Terkait

Hanura: Harga BBM Boleh Naik, Asalkan...

Spanduk Tolak Kenaikan BBM PKS Dicopot

Muhaimin: Yang Tolak BBM Naik, Tak Mengerti Masalah

Demokrat: Menteri PKS Lebih Baik Mundur

Istana: Ini Bukan Saat Tepat Provokasi Politik





Advertising
Advertising

Berita terkait

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

4 Januari 2024

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membayar dana kompensasi BBM selama 2023 sebesar Rp 132,44 triliun (termasuk PPN).

Baca Selengkapnya

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

30 Agustus 2022

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

Bhima Yudhistira menilai tambahan anggaran bantalan sosial berupa bansos Rp 24,17 triliun untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi terlalu kecil.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

29 Desember 2015

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

Sudirman Said yakin aturan hukum yang melandasi pungutan tersebut selesai sebelum 5 Januari 2016.

Baca Selengkapnya

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

22 Agustus 2015

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

Indonesian Resources Studies (Iress) meminta pemerintah dan DPR untuk segera menerapkan kebijakan dana stabilisasi bahan bakar minyak

Baca Selengkapnya

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

27 November 2014

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

Anggota DPRD Blitar menilai pemetaan warga mampu dan kurang mampu dilakukan secara serampangan.

Baca Selengkapnya

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

24 November 2014

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

Kantor Pos Pangkalpinang mulai menyalurkan dana kompensasi BBM senilai total Rp 15 miliar.

Baca Selengkapnya

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

21 November 2014

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

Penyaluran PSKS pada hari pertama ini dimulai di wilayah Kota Madiun untuk 5.513 orang.

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

20 November 2014

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

Deddy Mizwar mengatakan ada peluang pemerintah merevisi lagi harga BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

19 November 2014

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

Dari 193 ribu penerima asal Kota dan Kabupaten Cirebon, yang terdata dari kantor pos pusat baru 10-12 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

19 November 2014

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

Ini program pemerintah sehingga berkesinambungan.

Baca Selengkapnya