TEMPO Interaktif, Jakarta:Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan non aktif dari Koalisi Kebangsaan. PPP menilai kesepakatan Koalisi Kebangsaan untuk mendukung calon dari Partai Golkar menjadi Ketua DPR, tidak mencerminkan kesepakatan awal koalisi untuk memperjuangkan pasangan Megawati - Hasyim Muzadi. Menurut Ketua Umum PPP, Hamzah Haz, partainya menghendaki Koalisi Kebangsaan tetap mendukung calon dari PDIP untuk posisi Ketua DPR. "PPP belum resmi keluar dari Koalisi Kebangsaan, tapi sementara non aktif dulu," kata Hamzah kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Senin (4/10). PPP sendiri dalam perebutan pimpinan DPR dan MPR akan konsisten bergabung dalam kelompok koalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan sebagainya.Menanggapi pernyataan Akbar yang mengatakan tidak akan memberikan posisi apapun kepada PPP, Hamzah mengaku siap menanggung apapun konsekuensi dari keputusannya, mengajukan calon sendiri untuk posisi Ketua DPR. Termasuk apabila dikeluarkan dari Koalisi Kebangsaan. "Kita sudah non aktif, harus siap terima konsekuensinya," katanya. Pada pencalonan Ketua DPR kemarin, koalisi yang dibangun PPP mencalonkan Ketua PPP Endin AJ Soefihara sebagai calon Ketua DPR. Pencalonan Endin juga didukung PKS, Partai Demokrat, PAN dan PKB. Namun akhirnya, calon dari Golkar, Agung Laksono, yang berhasil merebut posisi Ketua DPR dengan dukungan dari PDI Perjuangan, PKB dan Partai Bintang Reformasi.Sapto Pradityo - Tempo