TEMPO.CO, Poso - Aksi teror di Poso, Sulawesi Tengah seakan tidak berhenti menghantui warga setempat. Polisi menemukan sebuah benda yang diduga bom yang ditemukan di rumah Asmiati, 53 tahun, di Jalan Pulau Bangka, Kelurahan Kayamanya, Poso Kota, sekitar pukul 11.00 Wita. Kepala Kepolisian Resor Poso, Ajun Komisaris Besar Susnadi mengatakan, benda itu berbentuk kotak dengan dilakban hitam dengan diameter panjang 15 centimeter, lebar 10 centimeter dan tinggi 10 centimeter. "Setelah diperiksa isinya hanya bola lampu dan sejumlah paku," katanya, Senin 17 Juni 2013.
Meskipun bukan merupakan bom rakitan aktif, polisi menduga ada upaya pihak tertentu untuk menumbuhkan keresahan warga. Polisi meminta warga tetap mewaspadai potensi aksi teror dan segera melaporkan bila menemukan benda benda yang mencurigakan.
Di lokasi lain, Kepala Desa Labuan, Kecamatan Lage, Kabupaten Pos, Sulawesi Tengah, Ismail Pakaya, nyaris ditembak oleh orang tak dikenal di Jalan Trans Kabupaten Poso -Touna, tepatnya di gunung Pantai Kapal, Dusun Kalamalea, Kelurahan Madale, Poso Kota Utara atau sekitar 17 kilometer dari arah kota Poso, Senin 17 Juni 2013.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 10. 00 Wita, saat Kades Labuan, Ismail Pakaya bersama rekannya Ramang berboncengan mengendarai sepeda motor menuju kota Poso. Saat melintasi jalur trans kabupaten itu, mereka tiba-tiba mendengar suara letusan dari arah samping hutan. “Pas saya lewat terdengar suara letusan ke arah saya. Dan saya pun langsung lajukan motor,” katanya kepada Tempo, Senin 17 Juni 2013. Meski dalam peristiwa itu tidak memakan korban jiwa, tetapi Kepala Desa Labuan, Ismail Pakaya dan rekannya Ramang masih nampak trauma.
AMAR BURASE
Berita terkait
Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001
25 Februari 2022
Jusuf Kalla bercerita pembangunan PLTA di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik
Baca SelengkapnyaJika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso
11 Oktober 2016
Program pengawalan kepada petani tersebut hanya untuk enam kecamatan di wilayah Poso Pesisir.
Baca SelengkapnyaOperasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono
10 Agustus 2016
Polri dan TNI belum akan menghentikan operasi Tinombala di Poso, Sulawei Tengah, sampai kelompok Santoso menyerahkan diri.
Baca Selengkapnya16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron
8 Agustus 2016
Polisi menetapkan 16 DPO jaringan Mujahidi Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
Baca SelengkapnyaIntel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan
28 Juli 2016
Anggota intel Operasi Tinombala di Poso, Sersan Dua Muhammad Ilman, akan dimakamkan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Baca SelengkapnyaIntel Tinombala Tewas Tertembak oleh Brimob di Poso
27 Juli 2016
Tim Divisi Propam dan Kepala Korps Brimob langsung berangkat ke Poso untuk memeriksa anggota Brimob yang salah tembak oleh intel TNI Satgas Tinombala.
Baca SelengkapnyaSantoso Tewas, Pansus Revisi UU Anti-Terorisme Kunjungi Poso
22 Juli 2016
Pansus RUU Antiterorisme ingin menangkap aspirasi warga Poso pasca-tewasnya Santoso.
Baca SelengkapnyaAktivis Perdamaian Poso Usulkan Polisi Berdialog dengan Santoso
18 Juli 2016
Polisi diminta mengedepankan pendekatan dialog konstruktif dalam menghadapi kelompok Santoso di Poso.
Baca SelengkapnyaBegini Kronologi Ditangkapnya Samil, Anak Buah Santoso
17 Juni 2016
Komandan Pos Lape memerintahkan Pos Tamanjeka mendalami dan memastikan kebenaran akan informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat Anggota Kelompok Santoso Ditemukan Terkubur
25 Mei 2016
Mayat itu diduga bernama Aco alias Sucipto dari Malino. Dia adalah anak buah Santoso yang selama ini menjadi buron.
Baca Selengkapnya