Bisnis MLM QNet Diduga Tipu Rp 1,6 Miliar

Reporter

Senin, 17 Juni 2013 15:50 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sekitar 200 orang anggota multi level marketing, PT QNet Indonesia melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan perusahaan ke Kepolisian Resor Banyuwangi. Kerugiaan korban diduga mencapai Rp 1,6 miliar.

Wakil pelapor, Rudi Suprapto, 50 tahun, mengatakan, perusahaan itu dianggap tidak memenuhi janji memberikan satu unit Honda Jazz dan pendapatan Rp 2,5 juta per bulan kepada anggotanya. Apalagi, menurut dia, sejumlah produk kesehatan yang dijual tidak berkhasiat.

Kerugian materi, kata Rudi, dihitung dari biaya pendaftaran anggota QNet antara Rp 7 juta - Rp 10 juta tiap orang. Setiap anggota wajib mencari 6 orang untuk bergabung dalam bisnis itu. Rudi kemudian mengajak istri dan ayah kandungnya. "Dapat satu anggota katanya kita dapat penghasilan Rp 2,5 juta per bulan," kata Rudi kepada wartawan di Mapolres Banyuwangi, Senin 17 Juni 2013.

Ada tiga produk QNet yang diberikan kepada anggota, yakni Bio-Disc, Chi-Pendant dan E-Guard. Bio-Disc berupa lempeng kaca yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Chi-Pendant berupa kalung liontin yang bisa membuat penggunanya kuat. Sementara E-Guard dipakai dalam rokok elektronik.

Rudi dan rekannya yang melapor mengklaim tidak pernah merasakan khasiat barang-barang tersebut. Saat melapor, Rudi membawa ratusan produk QNet, baju, dan sertifikat 200 anggota.

Sementara itu, Mahbub Effendi, independent representative QNet Jember, mengatakan, untuk mendapatkan penghasilan, anggota harus bekerja keras dengan mengajak 6 orang untuk bergabung menjadi anggota. "Penghasilan saya sudah Rp 100 juta," kata dia. Dia membantah bila produk QNet tidak berkhasiat. Dia mengklaim testimoni keberhasilan produk QNet datang dari berbagai negara.

Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Ajun Komisaris Besar Nanang Masbudi, mengatakan, polisi masih mempelajari laporan tersebut. "Bila ditemukan unsur penipuan, maka polisi akan memprosesnya," katanya.

IKA NINGTYAS



Topik terhangat:
Rusuh KJRI Jeddah | Koalisi dan PKS | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:
Edisi Khusus HUT Jakarta
Dosen UI Pengkritik Korupsi Jadi Tersangka

Aktris Ully Artha Meninggal Dunia

Alasan Jakarta Semakin Macet

Berita terkait

Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

40 hari lalu

Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

Kegiatan BBH Indonesia dan Smart Wallet dihentikan karena terindikasi penipuan dan tak berizin otoritas terkait.

Baca Selengkapnya

Satgas Waspada Hentikan 5 Investasi Ilegal, Apa Saja?

23 September 2017

Satgas Waspada Hentikan 5 Investasi Ilegal, Apa Saja?

Satgas Waspada Investasi menghentikan lima perusahaan penghimpunan dana masyarakat karena dinilai sebagai Investasi Ilegal.

Baca Selengkapnya

Korban Penipuan Umrah First Travel Ancam Kerahkan 10 Ribu Orang  

18 Agustus 2017

Korban Penipuan Umrah First Travel Ancam Kerahkan 10 Ribu Orang  

Jika belum ada solusi dan tindakan pemerintah terhadap First Travel, 10 ribu korban akan berunjuk rasa nasional di Kementerian Agama.

Baca Selengkapnya

Jika Nasabah Pandawa Ingin Dapatkan Dananya Lagi, Begini Caranya  

9 Maret 2017

Jika Nasabah Pandawa Ingin Dapatkan Dananya Lagi, Begini Caranya  

Ada dua cara jika nasabah Pandawa Grup ingin mendapatkan dananya kembali.

Baca Selengkapnya

Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda  

20 Februari 2017

Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda  

Mukhlis telah melakukan gugatan perdata terhadap Pandawa Group ke Pengadilan Negeri Kota Depok. Total kerugian sekitar Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Geledah Kantor Pandawa Group, Polisi Sita Barang Ini

13 Februari 2017

Geledah Kantor Pandawa Group, Polisi Sita Barang Ini

Barang yang disita berasal dari dua ruang di lantai satu dan tiga ruangan di lantai dua kantor Pandawa Group.

Baca Selengkapnya

Dugaan Investasi Bodong, Polisi Geledah Kantor Pandawa Group  

13 Februari 2017

Dugaan Investasi Bodong, Polisi Geledah Kantor Pandawa Group  

Ni'in melanjutkan, sejak membuka koperasi tersebut, Salman dan pihak Pandawa Group juga tidak pernah meminta izin kepada ketua lingkungan setempat.

Baca Selengkapnya

Gelar Perkara, Bos Pandawa Group Segera Jadi Tersangka?

10 Februari 2017

Gelar Perkara, Bos Pandawa Group Segera Jadi Tersangka?

Argo mengatakan bos Pandawa, Salman, masih buron dan tak dapat dimintai keterangan. Namun Salman telah dicekal.

Baca Selengkapnya

Ratusan Orang Tertipu Investasi Palsu Dream for Freedom

30 Mei 2016

Ratusan Orang Tertipu Investasi Palsu Dream for Freedom

Korban mengadukan nasibnya ke DPRD Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Guru Spiritual ke Sandy Tumiwa: Kasus Ini Alur Kehidupan

30 November 2015

Guru Spiritual ke Sandy Tumiwa: Kasus Ini Alur Kehidupan

Menurut Ainul, Sandy Tumiwa mengatakan penahanannya oleh polisi hanya cobaan dari Sang Pencipta.

Baca Selengkapnya