TEMPO Interaktif, Wonogiri:Kekeringan yang melanda Kabupaten Wonogiri tahun ini lebih panjang daripada tahun sebelumnya. Akibatnya mereka kini hanya mengandalkan jatah beras miskin sebagai makanan sehari-hari karena tidak lagi memiliki cadangan bahan makanan. Tanaman singkong yang masih bisa dipanen dan dijadikan gaplek menjadi sumber utama untuk membeli air. "Setidaknya 60 persen dari penduduk di Pracimantoro yang jumlahnya 15.850 KK (Kepala Keluarga-red) atau 69.321 jiwa mengalami kekeringan," ujar Camat Pracimantoro Teguh Setyono, Jumat (1/10).Menurut Teguh, kekeringan tersebut menyebabkan gagal panen dan satu-satunya tanaman pangan yang bisa dipanen hanyalah singkong. Hasil panen singkong itu oleh petani dibuat gaplek dan dijual kepada para pengumpul hasil bumi. Sayangnya, belakangan harga jual gaplek di pasaran sangat tidak menggembirakan. Gaplek kering di pasaran hanya dihargai Rp 260 - Rp 275 per kilogram. "Kalau saja tidak ada raskin, mereka pasti sudah mengkonsumsi nasi tiwul," tambahnya.Dikatakan Teguh, Kecamatan Pracimantoro mendapat jatah sebanyak 86.200 kilogram beras. Namun jumlah tersebut dirasakan kurang sehingga pihaknya meminta tambah agar pada bulan Oktober ini jatah raskin ditambah menjadi 157.000 kilogram. "Karena yang merasakan dampak kekeringan juga bertambah," tukasnya.Karena mendapat jatah raskin, para petani menjual gaplek untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini dikarenakan belasan telaga yang menjadi sumber air bersih saat ini tinggal 4 telaga yang masih bisa menampung air. Keempat telaga itu pun kualitas airnya sangat buruk dan tidak dapat digunakan untuk memasak. Air telaga tersebut praktis hanya dipergunakan untuk memandikan hewan. "Sudah dua bulanan kami harus membeli air," ujar Tarmadi, warga di Desa Gedong, Pracimantoro.Di daerah tersebut satu tangki air bersih dijual dengan seharga Rp 95 ribu rupiah atau setara dengan 345 kilogram gaplek. Pemerintah setempat sebenarnya juga memberikan bantuan air bersih namun karena hanya ada dua mobil tangki membuat kebutuhan air bersih warga tidak dapat dipenuhi. "Setiap hari tangki milik pemerintah itu hanya mampu mengangkut enam rit yang dibagikan gratis," ujar Teguh. Imron Rosyid - Tempo
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
6 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.