Marak Rampok, Pengamanan di Banyumas Diperketat
Editor
Istiqomatul Hayati
Minggu, 16 Juni 2013 20:36 WIB
TEMPO.CO, Banyumas - Sejumlah tindak kejahatan perampokan terjadi di Banyumas dalam dua pekan terakhir. Untuk mengantisipasinya, Kepolisian Resor Banyumas meningkatkan pengamanan di sejumlah titik yang rawan terjadi kejahatan.
"Perampokan toko emas, penodongan dengan senjata api dan lainnya dalam dua pekan terakhir membuat pengamanan kami tingkatkan,"kata Kepala Kepolisian Resor Banyumas, Ajun Komisaris Besar Dwiyono, Ahad, 16 Juni 2013.
Ia mengatakan, seluruh anggotanya sudah diterjunkan ke sejumlah titik. Terutama di daerah Ajibarang yang beberapa hari terakhir banyak terjadi perampokan dan penodongan.
Selain perampokan dua toko emas dengan nilai kerugian mencapai ratusan juta rupiah, kejadian terakhir menimpa pedagang bawang putih pada Sabtu, kemarin. Dalam kasus penodongan di Ajibarang, pelaku menembak kedua paha korban dan membawa kabur uang sebesar Rp 170 juta.
Dwiyono menambahkan, polisi masih melakukan penyelidikan kasus penodongan yang menimpa pedagang bawang putih, Muryani, 30 tahun. "Saya tak mengira kaki saya akan ditembak," ujar Muryani yang masih dirawat di rumah sakit.
Ia mengatakan, ia sempat melawan dan berusaha mempertahankan tas berisi uang Rp 170 juta itu. Setelah ditembak kakinya, ia tak kuasa mempertahankan tas yang berisi uang hasil berjualan bawang putih itu.
Masih menurut Muryani, satu peluru yang ditembakkan pelaku menembus paha kiri Muryani, sedangkan peluru yang satunya bersarang di paha kanannya. Ia kini dirawat di RSUD Margono untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil yang masih bersarang di pahanya.
ARIS ANDRIANTO
Selain perampokan dua toko emas dengan nilai kerugian mencapai ratusan juta rupiah, kejadian terakhir menimpa pedagang bawang putih pada Sabtu, kemarin. Dalam kasus penodongan di Ajibarang, pelaku menembak kedua paha korban dan membawa kabur uang sebesar Rp 170 juta.
Dwiyono menambahkan, polisi masih melakukan penyelidikan kasus penodongan yang menimpa pedagang bawang putih, Muryani, 30 tahun. "Saya tak mengira kaki saya akan ditembak," ujar Muryani yang masih dirawat di rumah sakit.
Ia mengatakan, ia sempat melawan dan berusaha mempertahankan tas berisi uang Rp 170 juta itu. Setelah ditembak kakinya, ia tak kuasa mempertahankan tas yang berisi uang hasil berjualan bawang putih itu.
Masih menurut Muryani, satu peluru yang ditembakkan pelaku menembus paha kiri Muryani, sedangkan peluru yang satunya bersarang di paha kanannya. Ia kini dirawat di RSUD Margono untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil yang masih bersarang di pahanya.
ARIS ANDRIANTO
