Sabo Dam Gunung Merapi Dikaji Ulang

Reporter

Minggu, 16 Juni 2013 16:08 WIB

Ancaman lahar dingin tampak mengalir di Dam Sabo Kali Kuning, Kecamatan Cangkringan, Sleman (Muh Syaifullah/Tempo)

TEMPO.CO, Yogyakarta -Master plan Sabo Dam, di sungai-sungai lereng Merapi, akan dikaji ulang. Sebab, keberadaannya sudah tidak sesuai kondisi alam, yang jika terjadi erupsi, materialnya sangat banyak.
Menurut Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, rencana awal itu sudah tidak sesuai kondisi terkini. Pejabat Pembuat Komitmen Penanggulangan Lahar Gunung Merapi, Dwi Purwantoro, mengatakan desain awal akan dibangun 279 sabo dam. Namun baru terealisasi 244 unit. "Sisanya akan dibangun setelah review master plan selesai," kata dia, Minggu (16/6).
Dia menambahkan, daya tampung sabo dam yang diperhitungkan awal pembuatan rekomendasi teknis, kini tidak sesuai lagi. Sabo dam yang telah dibangun, rata-rata berkapasitas 80 rini meter kubik. Maka total daya tampung dari 244 unit sabo hanya sebesar 20 juta meter kubik material Merapi.
Padahal, jumlah material Merapi pasca erupsi 2010 yang masih ada, sekitar 70 juta meter kubik. Perhitungan itu meleset, karena sebelum erupsi 2010, material yang keluar dari gunung hanya 5 juta sampai 10 juta meter kubik. Pada erupsi 2010, Merapi mengeluarkan sekitar 140 juta meter kubik, tersebar di seluruh lereng, mayoritas di Kali Gendol. "Kami hanya berharap, sisa material itu tidak turun bersamaan dalam jumlah besar," kata dia.
Fungsi sabo dam, tanggul yang dimanfaatkan untuk jembatan, juga untuk menahan laju maaterial. Sehinggaa tidak melebar ke perkampungan warga. Di setiap dam sabo, dibuat lubang-lubang untuk mengalirkan material kecil ke sungai di bawahnya (hilir). "Dari sisi ekononi, material juga merata sampai hilir, karena dibuat lubang,” kata dia.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air, Dwi Cahyo Handono, menambahkan upaya antisipasi banjir lahar, satu di antaranya dengan rehabilitasi sabo dam. Pada proyek 2012-2013, ada tiga paket pekerjaan yang disiapkan, dengan alokasi anggaran Rp 602,3 miliar. Sasarannya 38 lokasi, tersebar di Kabupaten Sleman, Magelang, dan Boyolali. Namun realisasinya melebihi target, yaitu sebanyak 42 lokasi.
"Kegiatan rehabilitasi diprioritaskan pada empat hal. Yaitu sabo dam yang berfungsi sebagai jangkar, irigasi penangkap air, pelindung jembatan, dan terakhir sabo yang hanya mengalami kerusakan pada bagian sub," kata dia. MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

13 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

29 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

30 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

39 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

55 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

55 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

57 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya