Menteri Linda Gumelar Pantau Kasus Mucikari Anak
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Kamis, 13 Juni 2013 18:53 WIB
TEMPO.CO, Surabaya-Kasus trafficking gadis di bawah umur yang dilakukan NA, 15 tahun, siswi sebuah sekolah menengah pertama di Surabaya, turut mengusik Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar. Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Farman mengaku ditelepon Linda terkait perkara tersebut, Rabu, 13 Juni 2013. " Siang tadi Bu Menteri telepon menanyakan kasus mucikari siswi SMP itu," kata Farman.
Menurut Farman, Linda berpesan agar polisi menggunakan pendekatan keadilan restoratif. Yaitu dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku atau korban dan pihak lain yang terkait untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula. "Intinya, beliau meminta agar kasus ini tidak sampai
ke pengadilan," ujar Farman.
Meskipun telah ada permintaan menteri, namun Farman belum bisa memastikan apakah akan menempuh langkah nonpengadilan atau tidak. Menurut dia, penyelesaian melalui keadilan restoratif bisa saja dilakukan jika memang ada kesepakatan dari sejumlah pihak yakni polisi,
Pemerintah Kota Surabaya dan lembaga pendamping korban, Surabaya Children
Crisis Center.
Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Setija Junanta menambahkan, pertimbangan keadilan restoratif diberikan kepada pelaku perempuan yang berusia di bawah 12 tahun. Sedangkan NA sudah berusia 15 tahun dan telah melakukan kejahatan pidana yang cukup
berat.
Karena itu, kata Setija, polisi akan tetap memproses kasus ini secara hukum
sampai ke pengadilan. Setelah divonis, ada kemungkinan NA tidak harus menjalani hukuman. "Kasus ini akan tetap kita proses sampai ke pengadilan. Baru nanti setelah divonis, mungkin yang bersangkutan tidak harus menjalani hukuman," katanya.
Terkait dengan 10 anak buah NA, kata Setija, polisi menemukan kesulitan menelusuri keberadaan mereka. Pasalnya, antara NA dan anak buahnya hanya berkomunikasi melalui Blackberry Messenger. Itupun hanya dihubungi jika memang ada order dan diajak bertemu di mall. Lagipula, nama-nama yang ada di Blackberry Messenger sebagian besar menggunakan nama samaran.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik Terhangat:
Produk Baru Apple| Mucikari SMP| Taufiq Kiemas| Priyo Budi Santoso| Rusuh KJRI Jeddah
Berita Lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi
Tensi Darah Dicek, Kening Jokowi Berkerut
Polisi Ambil Visum Mucikari SMP
Skandal Seks Guncang Kemlu AS
5 Pujian untuk "Man of Steel"
Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi