Warga Register 45 Mesuji Masih Bersiaga

Reporter

Kamis, 13 Juni 2013 13:57 WIB

Ratusan warga berkumpul di perkebunan milik Selva Inhutani di Pekat Jaya, Kec. Mesuji, Lampung (17/12). Warga kembali mendirikan tenda-tenda di lahan bekas kampung Pekat Jaya yang telah dihancurkan. TEMPO/ Amston Probel

TEMPO.CO, Lampung - Ratusan warga yang mendiami kelompok permukiman Sidodadi di kawasan Register 45 Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, masih terus bersiaga. Mereka berjaga-jaga dengan membawa senjata tajam dan bambu runcing di pintu masuk permukiman semi permanen itu, Kamis 13 Juni 2013. “Kami berjaga-jaga, siapa tahu ada serangan dari kelompok lain,” kata Yanto, salah seorang warga yang mendiami kawasan itu.


Aksi saling serang terjadi antara dua kelompok perambah dalam dua hari terakhir. Bentrokan yang terjadi di kelompok permukiman Karyatani, Register 45 Sungai Buaya, mengakibatkan tewasnya Wayan Syailendra alias Gondrong, 32 tahun, yang tertembus peluru di bagian dada. Sedangkan dua orang warga lainnya, Wayan Ana dan Nyoman Marte mengalami luka berat.


Wayan Ana merupakan koordinator kelompok perambah di Karyatani, Register 45 Sungai Buaya. Kawasan tersebut diklaim dikuasasi oleh PT Silva Inhutani. Kelompok yang terdiri sekitar 700-an kepala keluarga itu didominasi oleh etnis Bali. Mereka berseteru dengan kelompok Suryadi di Sidodadi dan warga Talanggunung karena berebut lahan garapan.


Selain dipicu rebutan lahan, warga lokal yang tidak kebagian lahan mulai memungut upeti dari para perambah yang kebanyakan menanam singkong. Keadaan semakin runyam karena warga Talanggunung, Kabupaten Tulangbawang, juga terlibat sengketa lahan dengan PT Silva Inhutani. Mereka menunding perusahaan tersebut merebut tanah adat.


Mereka mengamuk dan membakar mess karyawan PT Silva Inhutani, dan menuntut pembebasan empat kerabat mereka yang ditangkap satuan pegamanan perusahaan karena dituding mencuri getah karet di lahan yang masih disengketakan.


Advertising
Advertising

Kepala Bagian Operasional Polres Tulangbawang Komisaris Deden Heksa Putra meminta warga tidak main hakim. “Serahkan masalahnya kepada aparat penegak hukum,” ujarnya.


Kawasan Register 45 Sungai Buaya yang didiami ribuan perambah menjadi ladang bisnis menggiurkan sekaligus rawan konflik. Sejumlah makelar tanah bergentayangan menjual lahan milik negara itu. Harganya Rp 8 juta per hektare.


”Itu melanggar hukum. Warga jangan terpancing harga tanah yang murah karena pemerintah tetap akan mengusir para perambah itu,” ucap Bupati Mesuji Khamamik.


NUROCHMAN ARRAZIE


Topik Terhangat:
Produk Baru Apple
| Mucikari SMP| Taufiq Kiemas| Priyo Budi Santoso| Rusuh KJRI Jeddah


Berita Lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi

Tensi Darah Dicek, Kening Jokowi Berkerut

Polisi Ambil Visum Mucikari SMP

Skandal Seks Guncang Kemlu AS

5 Pujian untuk "Man of Steel"

Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya