Aset Raib, Audit Pemprov Bengkulu Dinilai Wajar

Reporter

Selasa, 11 Juni 2013 13:59 WIB

ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Bengkulu -- Pemerintah Provinsi Bengkulu mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2012. Padahal miliaran aset tidak jelas keberadaanya. Laporan itu disampaikan Badan Pemeriksa Keungan perwakilan Bengkulu pada sidang paripurna istimewa, Selasa, 11 Juni 2013.

"Ada aset tetap senilai Rp 5,56 miliar dikuasai dan dimanfaatkan pihak lain tanpa dokumentasi yang jelas," kata Erwin, Kepala BPK perwakilan Bengkulu di Bengkulu, Selasa, 11 Juni 2013. Pemerintah Bengkulu juga harus menelusuri keberadaan aset tetap berupa peralatan dan mesin senilai Rp 5,56 miliar. Peralatan dan mesin ini tidak diketahui keberadaannya.

Erwin menyarankan pemerintah segera memproses penghapusan aset tetap dalam kondisi rusak berat dan aset tanah yang belum kelar pengurusan sertifikatnya. Temuan lain, ada pembayaran honorium Kuasa Pengguna Aanggaran dan bendahara di Dinas Pekerjaan Umum yang nilainya tidak wajar.

Kendati demikian temuan yang meruapkan aroma korupsi ini dinilai Erwin dalam batas kewajaran. Bahkan Erwin menilai pengelolaan keuangan Pemerintah Bengkulu mengalami kemajuan ketimbang sebelumnya.

Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah berjanji akan menindaklanjuti temuan BPK. "Ada waktu 60 hari ke depan untuk menindaklanjuti temuan itu," katanya.

Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan pemberian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) meruapkan aroma korupsi. Auditor nakal dinilai menerima imbalan atau gratifikasi dari pejabat daerah.

Tujuannya hasil audit berkesimpulan pengelolaan keuangan baik atau wajar tanpa pengecualian. Padahal banyak pengelolaan keuangan yang meruapkan korupsi. "Sudah banyak yang mengeluahkan ini," kata anggota DPR kepada Tempo Rabu pekan lalu.

Anggota parlemen dari Partai Demokrat itu mengatakan jika auditor BPK menegakkan supremasi hukum pengelolaan keuangan, banyak pejabat yang terjerat kasus hukum. "Pejabat itu, kan, politikus selalu membuka ruang lobi," katanya.


Fungsi BPK semakin dianggap vital karena hasil kerjanya dapat memicu kasus hukum seperti kasus korupsi. Pemilihan satu kursi anggota BPK pada Rabu, 20 Juni, mendatang banyak menyedot kalangan politikus. "Pena BPK itu tajam," ujarnya.


PHESI ESTER JULIKAWATI | AKBAR

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

3 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

38 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

41 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

41 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

41 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

42 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

42 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

42 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

43 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

46 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya