Pemukul Pramugari Sriwijaya Air Berusaha Lari

Reporter

Jumat, 7 Juni 2013 20:22 WIB

Pramugari Sriwijaya Air, Nur Febriani saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kemang, Jakarta (7/6). Ia dianiaya Zakaria Umar yang merasa kesal karena diingatkan untuk mematikan ponselnya selama penerbangan. Tempo/Imam Sukamto.

TEMPO.CO, Jakarta--Pasca insiden pemukulan terhadap pramugari Sriwijaya Air, Nur Febriyani terjadi, Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi, sempat berusaha lari dari Bandara Pangkalpinang. "Dia sempat berusaha keluar dari "airport", sampai pintu keluar "arrival hall" ditahan dan dia masuk lagi," kata Febby, sapaan Febriyani, dalam konferensi pers di Kemang, Jumat, 7 Juni 2013.

Zakaria mengetahui niat Febby untuk melakukan visum. Ia mendekati pramugari penerbangan bernomor SJ dan mempertanyakan rencana Febby. "Bapak itu datang ke saya sambil bilang, "Visum? Apanya yang divisum?" dan itu mukanya dekat sekali ke muka saya," ujar Febby. Namun ia tetap melakukan visum di rumah sakit setempat. Hingga saat ini, ia belum mengetahui kapan akan terbang lagi.

Febby menuturkan, ia akan kembali berkonsultasi dengan dokter spesialis THT malam ini atau besok. Manajemen Sriwijaya Air masih mem-"block" jadwal terbang Febby. Ia menyatakan masih mengalami nyeri pada telinga bagian kirinya, setelah Zakaria melakukan pemukulan dengan koran yang digulung. "Tapi saya rasa barang bukti yang diserahkan bukan itu, beda warnanya," kata Febby.

Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Cengkareng - Pangkalpinang itu berangkat pukul 18.30 dan tiba pada 19.30. Febby mendapati telepon selular (ponsel) milik Zakaria masih menyala sesaat sebelum pesawat lepas landas. Ia lantas menyampaikan teguran. "Saya lihat "keypad" Bapak itu masih menyala," ujarnya. (Lihat: Kronologi Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air)

Ia menjelaskan, hingga proses "boarding", penerbangan dengan nomor SJ 078 dari Cengkareng menuju Pangkalpinang itu tidak ada masalah. Febby melihat Zakaria duduk di kursi nomor 12 E, dekat jendela darurat. Sesuai prosedur, rekan Febby melakukan "briefing" cara membuka jendela darurat.

Zakaria pun mendapat teguran dari rekan Febby karena masih mengaktifkan ponsel. "Dua kali ditegur," ucap pramugari yang pada awal kariernya sempat bekerja di Mandala Airlines itu. Dari rekannya, Febby mengetahui bahwa Zakaria menyatakan telah mematikan ponselnya, dengan nada keras.

Saat pintu pesawat ditutup, kata Febby, "supervisor" menyampaikan "welcome announcement", termasuk peringatan untuk mematikan ponsel. Ia kemudian melakukan pemeriksaan kabin, termasuk memeriksa penggunaan sabuk pengaman, dan menegur penumpang yang masih mengaktifkan ponsel. Ia menegur beberapa penumpang, dan mereka pun mematikan ponsel yang semula masih menyala.

Febby pun bertemu dengan Zakaria. Menurut dia, kata-katanya sopan dalam memberi teguran. "Saya bilang, "Maaf, tolong matikan hapenya, Pak"," ucapnya. Namun, Zakaria menyorongkan ponsel tersebut ke arah Febby dan mengatakan ia telah menonaktifkan ponsel tersebut. Menurut Febby, nada suara Zakaria cukup keras.

Mendapat perlakuan tersebut, Febby bertanya kepada Zakaria. "Maaf, Bapak kenapa kasar? Saya hanya meminta Bapak mematikan hape," kata dia menirukan ucapannya saat itu. Ia menuturkan, saat itu Zakaria masih terlihat marah. Namun Febby tak menyangka kemarahan tersebut berlanjut.

MARIA YUNIAR

Topik terhangat:

Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah


Berita terkait:

Wakil Gubernur Bujuk Damai Pramugari Sriwijaya Air

Asosiasi Penumpang: Pemukul Petugas KRL Ditindak

Pramugari Sriwijaya Air Sepupu Indra Bekti

Dasar Pramugari Larang Pakai Ponsel dalam Pesawat

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

17 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

19 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

24 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

25 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

27 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

27 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

30 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

30 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

31 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

32 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya