Polda Belum Terima Hasil Labkrim Kasus Buyat

Reporter

Editor

Senin, 27 September 2004 16:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepolisian Daerah Sulawesi Utara belum menerima hasil penelitian Laboratorium Kriminal (Labkrim) Markas Besar Polri menyangkut kasus pencemaran di Teluk Buyat yang diduga dilakukan PT Newmont Minahasa Raya. "(Polda Sulawesi Utara) sudah minta, tapi belum ada," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Budhy Wibowo Sumantri, Senin (27/9). Menurut dia, Polda Sulawesi Utara belum mengetahuiapakah sudah ada hasil sampel yang dikirim ke Labkrim.Namun hingga Senin, Polda belum menerima hasiltersebut. Belum adanya hasil Labkrim dan belumdiijinkan membongkar makam Andini Lensu ini membuatkasus ini terancam dihentikan penyidikannya.Budhy mengatakan kasus ini bisa saja akan mendapat Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). Membongkarkuburan Andini untuk otopsi diperlukan agar mengetahuipenyebab kematian. "Laporan Andini meninggal akibatBuyat tercemar," ujarnya.Sebelumnya Direktur Reserse dan Kriminal PoldaSulawesi Utara Komisaris Besar Johnny H. Hutaurukmengatakan kasus yang ditangani Polda menyangkutkelalaian penanganan masalah kesehatan dan dugaanpencemaran di Teluk Buyat. Menurut dia, kasus Buyat yang ditangani Polda SulawesiUtara dilaporkan dokter Jein Pangemanan. Ibu Andini,Masnah Stirman, telah diperiksa sebagai saksi. Didalam pemeriksaan saksi, disebutkan bahwa kematianAndini juga karena pencemaran.Johnny mengatakan otopsi terhadap jenazah Andinipenting dilakukan sebagai alat bukti. Kalau sudahterbukti, Polda Sulawesi Utara akan menetapkantersangkanya. Lalu diteruskan ke Kejaksaan danPengadilan. (verrianto madjowa)

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

1 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

22 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

23 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

23 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

24 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

25 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya