TEMPO Interaktif, Denpasar:Pasangan Mega-Hasyim mengungguli pasangan SBY-JK di Bali dengan jumlah suara mencapai 62,27 persen atau 1.246.521, sedangkan SBY-JK hanya mendapat 755.432 suara. Hasil akhir perhitungan tersebut, Senin (27/9), diteken kedua tim sukses pasangan calon presiden. Tim SBY-JK menyampaikan 18 catatan pelanggaran pemilu versi mereka. 18 catatan itu sempat dibacakan oleh Ketua KPU Bali AA Oka Wisnumurti, namun ketika mencapai poin ke 9, dipotong oleh Tim Sukses Mega-Hasyim agar tak perlu dibacakan. Alasannya, pembacaan catatan itu bisa merusak suasasa yang sudah kondusif.Jumlah pemilih di Bali mencapai 2.539.544 pemilih yang tersebar di 9.398 TPS, 55 PPK dan 9 kabupaten. Pengguna hak pilih mencapai 2.004.898. atau sekitar 79,62 persen. Jumlah mereka yang tidak menggunakan hak pilih mencapai 20,38 persen. Jumlah ini meningkat dibanding pilpres putaran 1 yang hanya sekitar 18 persen. "Terutama karena banyaknya pemilih yang sedang melakukan kegiatan adat, karena hari H pilpres II bertepatan dengan Dewasa Ayu atau hari-hari baik untuk melakukan upacara," kata Wisnumurti.Sementara itu dari sejumlah laporan yang disampaikan Tim SBY-Kalla, yang paling menonjol adalah adanya aksi black campaign (kampanye negatif) yang dilakukan Bupati Badung AA Oka Ratmadi. Dia membagi-bagikan selebaran yang berisi 10 alasan tidak memilih SBY-Kalla di sela-sela acara persembahyangan di Pura Tanjung Benoa Kuta pada 19 September. Pelanggaran lainnya rata-rata adalah adanya tekanan untuk tidak menjadi saksi bagi SBY-JK di hari H pemilihan. Rofiqi Hasan - Tempo