Kritik Award SBY, Franz Magnis-Suseno Surati ACF

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 3 Juni 2013 14:46 WIB

Frans Magnis Suseno

TEMPO.CO, Jakarta - Franz Magnis-Suseno melepaskan surat elektronik kepada The Appeal of Conscience Foundation (ACF) di New York, yang menggegerkan jagat maya, Rabu tiga pekan lalu.

Profesor filsafat dan padri Yesuit itu mempertanyakan keputusan yayasan ini menganugerahkan World Statesman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono--yang diterima Presiden pada 30 Mei 2013 lalu di New York. ACF adalah yayasanyang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, serta dialog antarkepercayaan.

Dalam surat elektronik tersebut, Magnis bertanya kepada ACF, apa motivasi mereka memberikan penghargaan itu: “Bagaimana bisa Anda memutuskan ini tanpa bertanya kepada rakyat Indonesia?”

Ahli filsafat etika yang giat mengikuti problem hak asasi manusia serta dialog antarkepercayaan ini mengaku amat prihatin pada meningkatnya tindak kekerasan terhadap warga Ahmadiyah dan Syiah. Kasus Gereja Yasmin yang tak kunjung usai juga dicontohkan Magnis sebagai bukti bahwa tekanan pada kaum minoritas tak pernah selesai.

Presiden, sebagai pemimpin rakyat Indonesia, menurut Magnis, tak meresponsnya dengan tanggung jawab sepadan. Maka, “Melalui keputusan pribadi, saya menulis surat itu,” ujarnya seperti dimuat Majalah Tempo edisi 3 Juni 2013.

Pro dan kontra serta-merta bermunculan dari dalam dan luar negeri. (Baca juga: Pendukung Award untuk SBY Dibayar US$ 100). Di media sosial, muncul petisi yang mendesak ACF membatalkan penganugerahan itu. Sebaliknya, tak sedikit pula orang yang meradang oleh cercaan Magnis--terutama dari lingkar dalam Istana Negara. Lewat akun Twitter, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan umara, ulama, dan umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik. “Mari lihat ke depan, tidak baik pimpinannya dicerca oleh yang nonmuslim FMS (Franz Magnis-Suseno).”

Magnis menilai reaksi keras terhadap suratnya adalah hal wajar. “Saya keras, mereka juga berhak keras,” dia menegaskan. Kalimat-kalimat “amarah” dalam surat itu, menurut Magnis, bukan tanpa sebab. Dia mengakui situasi menjalankan kebebasan beragama di Indonesia cukup baik. Tapi kondisi baik ini bakal terancam jika pembiaran terhadap kekerasan dalam kehidupan beragama--yang sudah terjadi--terus berjalan.

TIM MAJALAH TEMPO

Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei
| Tarif Baru KRL| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK

Berita lainnya:
Wakil Menteri Pendidikan Wiendu Diduga Korupsi
John Kei Hanya Boleh Layat Anak atau Orang Tua

9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan

Berita terkait

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

1 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

1 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

3 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

6 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

6 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

11 hari lalu

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival

Baca Selengkapnya

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

11 hari lalu

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

11 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

12 hari lalu

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya