Korban Lapindo Ancam Minta Suaka Politik ke AS

Reporter

Sabtu, 25 Mei 2013 16:43 WIB

Seorang warga korban lumpur panas Lapindo menabur bunga kelautan lumpur usai istighosah di tanggul titik 61, Desa Ketapang Keres, Porong, Sidoarjo, Jatim, Selasa (17/7). ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Sidoarjo- Merasa kampung halamannya hilang ditelan luapan lumpur Lapindo dan banyak dirugikan petugas BPLS, lima warga pemilik berkas akan mengadu ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.


"Kita akan mendatangi Kedubes Amerika dan PBB untuk mencari suaka politik. Sudah tidak ada keadilan yang diberikan," kata Thoyib Bahri, salah satu pemilik tanah, dalam konferensi pers di Balai Wartawan Sidoarjo, Sabtu 25 Mei 2013.


Thoyib yang memiliki tanah seluas 3.222 meter persegi di Lapindo, merasa dirugikan akibat permainan oleh wakil ketua tim verifikasi BPLS saat itu, Bajuri Edi Cahyono. Permainan ini, katanya, sudah menjurus pada pelanggaran hak asasi dan diduga kuat beraroma korupsi.


Warga dari kelompok tiga desa dan masuk dalam Perpres 48 tahun 2008 ini, hanya berharap BPLS segera membayar ganti rugi sesuai bukti otentik yang dimiliki warga. Thoyib membeberkan, sesuai penetapan PN Sidoarjo Nomor 129/Pdt.P/2011/PN.Sda tertanggal 12 Agustus 2012, tanah penggugat merupakan tanah darat, bukan tanah sawah. Tapi, BPLS berkukuh enggan membayar karena penetapan PN Sidoarjo tidak disertai keterangan harus membayar.


Sikap BPLS ini jelas membuat warga semakin geram dan kesal. Sebab, BPLS yang meminta warga untuk mencari kepastian status tanah lewat jalur pengadilan. "BPLS mencari celah untuk berkelit, katanya enggak ada keterangan untuk membayar. Ini kan aneh, padahal yang minta BPLS," ujarnya.

Perjuangan warga ini diperkuat dengan pembacaan putusan oleh majelis hakim PN Jakarta Pusat pada 17 April 2013. Majelis hakim PN Jakarta Pusat, kata Thoyib, memerintahkan pihak tergugat wajib segera membayar ganti rugi kepada lima berkas atas nama Abdul Roshim, Marwah, Musriah, Thoyib Bahri dan Mutmainah.


Advertising
Advertising

Ada tiga tergugat saat itu, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri PU Djoko Kirmanto dan Kepala BPLS Sunarso. Hanya tergugat Presiden SBY yang enggan mengajukan banding atas putusan PN Jakarta Pusat. "Menteri dan BPLS masih banding. Kita hanya minta hak-hak kami segera dibayarkan," ucap Wahid, ahli waris dari Marwah.

Wahid mengatakan, sejatinya luasan tanah milik Marwah adalah 1.600 meter persegi sesuai surat pembayaran pajak. Namun, hasil verifikasi BPLS dan Kepala Desa Besuki, M. Siroj, saat itu, menyusut menjadi 1.300 meter persegi. Luasan tanah milik Musriah juga diketahui menyusut, dari 1.930 meter persegi menjadi 1.500 meter persegi.


Kepada warga, Bajuri pernah menawarkan skema harga Rp 700 ribu per meter persegi. BPLS menganggap, harga ini adalah win - win solution antara warga dan petugas. "Atas arahan Bajuri, kades menyarankan harga Rp 700 ribu per meter persegi. Kami enggak mau, makanya sampai sekarang belum cair-cair," katanya.

M. Siroj sendiri saat ini sudah menjadi tersangka terkait kasus pembayaran tanah warga korban Lapindo. Namun, dirinya mengajukan penangguhan penahanan dan kasusnya masih dalam pemberkasan di kepolisian. Sesuai Perpres, harga tanah darat senilai Rp 1 juta per meter persegi dan tanah sawah Rp 120 ribu per meter persegi.

Juru bicara BPLS, Dwinanto, mempersilahkan warga korban Lapindo yang merasa dirugikan dengan kinerja BPLS, untuk melakukan class action dan melaporkan dugaan penyimpangan anggaran negara tersebut. Tapi, ia mengingatkan bahwa setiap tahun BPK melakukan audit keuangan BPLS.


Berdasarkan hasil audit tahun 2011, kata Dwinanto, BPK memberikan penilaian wajar tanpa pengecualian. Disinggung keberadaan Bajuri, ia menegaskan yang bersangkutan tidak bekerja lagi di BPLS. "Dia dikembalikan ke Pemprov Jatim, sudah habis masa tugasnya. Silahkan warga melaporkan dugaan itu," katanya saat dihubungi Tempo.


DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

17 April 2023

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?

Baca Selengkapnya

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

2 Februari 2023

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?

Baca Selengkapnya

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

14 Oktober 2022

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

24 Mei 2022

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

1 Februari 2022

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.

Baca Selengkapnya

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

22 Januari 2022

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda

21 Januari 2022

Terkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda

Berita terkini bisnis sepanjang siang ini dimulai dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia soal kecelakaan maut di Balikpapan hingga soal PKPU Garuda.

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya

21 Januari 2022

Temuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya

Kementerian ESDM melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Baca Selengkapnya