Menteri Nuh: Telatnya UN Tak Pengaruhi Hasil

Reporter

Editor

Amirullah

Kamis, 23 Mei 2013 20:21 WIB

Ilustrasi Ujian Nasional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan terlambatnya Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas tidak berpengaruh pada hasilnya. Nuh menjelaskan, nilai rata-rata dan kelulusan di sebelas provinsi tidak berbeda jauh dengan daerah lain.

"Ujian Nasional di Sulawesi Selatan lulus 99,12 persen di tahun ini," ucap Nuh ketika ditemui di kantornya, Kamis, 23 Mei 2013. Angka ini tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya yakni 99,91 persen. Sementara untuk tahun ini, jumlah kelulusan di seluruh Indonesia mencapai 1.573.036 siswa dari 1.581.286 peserta Ujian Nasional atau 99,48 persen.

Menurut Nuh, hasil ini membuktikan jika Ujian Nasional kemarin bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan beberapa siswa dan sekolah di Bali berhasil meraih nilai tertinggi. Dia menuturkan, ujian nasional akan tetap dilakukan tahun depan.

Meski begitu, Nuh melanjutkan, ada 24 sekolah yang tingkat ketidaklulusannya mencapi 100 persen. Siswa dari 24 sekolah itu sebanyak 889. Nuh mengaku belum mengetahui letak ke 24 sekolah ini, termasuk dalam 11 provinsi yang terlambat atau tidak. Dia berjanji akan menyelidiki lebih lanjut penyebab kegagalan ini.

Anggota Badan Nasional Standar Pendidikan Jemari Mardapi mengatakan Ujian Nasional sebaiknya tetap dilaksanakan setiap tahun. Menurut dia, ini untuk memetakan kualitas sekolah dan lulusannya setiap tahun. "Nanti setelah diketahui akan dibina dan diperbaiki," ucap Jemari.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengaku tidak terkejut dengan hasil kelulusan Ujian Nasional yang mencapai 99,48 persen. Menurut Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listyarti, nilai ini merupakan upaya pemerintah untuk meredam kemarahan masyarakat akibat kisruhnya penyelenggaraan Ujian Nasional 2013.

"Kalau mau diluluskan 100 persen, pemerintah bakal malu," kata Retno ketika dihubungi. Bagi serikat guru, kata Retno, Ujian Nasional bak termometer rusak, tidak bisa mengukur suhu tubuh yang sesungguhnya. Ujian Nasional juga tidak mengukur kualitas pendidikan Indonesia yang sesungguhnya karena penuh dengan kecurangan.

Sebelumnya, Ujian Nasional SMA di 11 provinsi terpaksa mundur dari tanggal 15 April menjadi 18 April karena kendala teknis di percetakan. Sebelas provinsi tersebut adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

SUNDARI


Berita lainnya:

Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'
PKS: VW Caravelle Milik Luthfi, bukan DPP
Twitter Dipo Soal Franz Magnis Dinilai Tak Pantas
Orangtua Darin Kenalkan Luthfi Hasan Sebagai Suami

Berita terkait

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

Badan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen

9 April 2022

Badan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen

Mohammad Nuh mengatakan, jika jurnalis bisa memberikan jalan bagi wakaf di Indonesia, pahalanya sama seperti orang yang melakukan kebaikan itu.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.

Baca Selengkapnya