Kerajaan Makassar Dinilai Contoh Demokrasi Mumpuni

Reporter

Senin, 20 Mei 2013 15:59 WIB

Pimpinan Delegasi Centris Asia Pacific Democrats International (CAPDI), Jose de Venecia memberikan pidato sambutan saat bekunjung di Makassar, Sulsel, Minggu (29/4). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

TEMPO.CO, Makassar - Mantan presiden Filipina Jose de Venecia menjadi pembicara dalam Forum Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI) di Hotel Sahid Jaya, Makassar, Senin, 20 Mei 2013. Dalam pidatonya, De Venecia mengulas sejarah Makassar pada abad ke-16 Makassar. Kala itu, Makassar adalah kota termegah di kawasan Asia Tenggara.

"Pemerintah Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas dan melindungi setiap orang yang melakukan bisnis," kata De Venecia. "Makassar juga menolak sistem merkantilisme Belanda yang memonopoli perdagangan."

Ketika Portugis tiba di Sulawesi pada 1511, De Venecia melanjutkan, mereka menemukan Makassar sebagai jalur kosmopolitan. Ketika itu, orang Cina, Arab, India, Thailand, Jawa, dan Melayu sudah melakukan perdagangan di Kota Makassar. Termasuk nenek moyang penduduk Filipina. Mereka datang untuk berdagang logam, tekstil, mutiara, emas, tembaga, kapur barus, rempah-rempah, cengkeh, dan pala. Sementara hasil pertanian Sulawesi adalah rempah-rempah. "Di Eropa, rempah-rempah dipertukarkan dengan emas," kata Venecia.

Menurut De Venecia, Kerajaan Makassar kala itu dapat menjadi contoh baik mengenai demokrasi bagi anggota International Conference of Asian Political Parties dan CAPDI. "Konsep ini diharapkan bisa tersebar di seluruh benua Asia," katanya. "Apalagi CAPDI bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara partai politik ortodoks dan kelompok masyarakat sipil yang bekerja untuk perdamaian, reformasi, serta pembangunan di negara-negara berkembang."

CAPDI sendiri dirancang untuk mewujudkan bekerja sama antara partai politik ortodoks dengan masyarakat sipil hingga terbentuk pemerintahan yang baik, memberantas kemiskinan, dan memberdayakan perempuan serta kelompok minoritas. "Jadi CAPDI mungkin satu-satunya organisasi di Asia Pasifik yang menyatukan partai-partai politik dan masyarakat sipil di bawah satu atap," kata De Venecia.

MUHAMMAD YUNUS

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Terpopuler:

Selingkuh, Begini Fathanah Minta Maaf

Ilham Arief Serahkan Rp 7 Miliar ke Fathanah

Cerita Sopir Fathanah Soal Paket Duit ke Luthfi

Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus

Sefti Suruh Sopir Beri Bingkisan Duit ke Luthfi?

Berita terkait

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

27 Maret 2022

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyerahkan paspor beserta izin tinggal special non immigrant visa kepada perwakilan warga negara Indonesia yang berasal dari warga negara keturunan atau Persons of Indonesian Descent (PIDs). Acara penyerahan paspor dilakukan secara simbolis di Lapangan Upacara KJRI Davao, Filipina.

Baca Selengkapnya

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

30 Mei 2017

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

Polda Kalimantan Timur-Kalimantan Utara mewaspadai pelarian kelompok Marawi yang tengah digempur pemerintah Filipina.

Baca Selengkapnya

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

24 Mei 2017

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

WNI yang berada di Filipina diimbau untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Marawi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

30 April 2017

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

Dibukanya rute Davao-Bitung, kata Jokowi, menunjukkan Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila.

Baca Selengkapnya

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

28 April 2017

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran kapal Davao-Bitung.

Baca Selengkapnya

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

28 April 2017

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

Presiden Jokowi diterima Presiden Filipina Redrigo Duterte.di Istana Malacanang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

25 April 2017

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dan menghadiri KTT ASEAN.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

20 Januari 2017

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Tiga WNI asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik Abu Sayyaf
adalah nelayan.

Baca Selengkapnya

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

26 Oktober 2016

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina pelintas tradisional dan sudah tinggal di sana bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Baca Selengkapnya

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

26 Oktober 2016

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina telah mendapatkan statusnya sebagai WNI.

Baca Selengkapnya