Para pekerja berkumpul dekat terowongan yang atapnya longsor di Mimika, Papua, menunggu evakuasi rekan mereka yang masih terjebak (15/5). Sebanyak 41 pekerja PT Freeport Indonesia terjebak di terowongan tersebut. AP
TEMPO.CO, Tangerang - Chief Strategic Officer PT Freeport, Sonny Kosasih, menyatakan masih ada 22 orang yang belum dievakuasi dari lokasi terowongan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia yang runtuh.
"Saat ini ada 22 yang masih di dalam," kata Sonny, pada Minggu 19 Mei 2013. Sonny menambahkan, selain korban yang belum dievakuasi, ada lima korban yang dirawat di Rumah Sakit Bintaro, Tangerang, lima korban yang dirawat di Tembagapura, serta enam korban meninggal. Dengan demikian ada 38 orang yang menjadi korban dalam kejadian ini.
Pada hari yang sama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, menjenguk korban runtuhan terowongan fasilitas pelatihan PT Freeport di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang. Setelah mengunjungi korban di ruangan Critical Care Unit, Menakertrans, Muhaimin, mengatakan pemerintah terus memantau upaya evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan PT Freeport Indonesia. "Mohon kesabaran untuk keluarga korban yang belum diselamatkan," kata Muhaimin. (Baca: Satu Lagi Jenazah Pekerja Freeport Dievakuasi)
Pada 14 Mei 2013, terowongan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia runtuh. Akibatnya, diperkirakan 34 pekerja terjebak dalam reruntuhan terowongan yang terletak di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
12 Juni 2023
Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter
Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
2 Mei 2023
Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).