TEMPO.CO, Jakarta--Partai Keadilan Sejahtera batal melaporkan sepuluh orang tim Komisi Pemberantasan Korupsi yang hendak menyita mobil di kantor Dewan Pimpinan Pusat partai ini. Setelah lama di ruangan Badan Reserse dan Kriminal Polri, PKS melalui kuasa hukumnya justru melaporkan juru bicara KPK, Johan Budi S.P.
Pengacara PKS, Fauzan Muslim, mengatakan mereka melaporkan Johan Budi dengan sangkaan Pasal 310 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pencemaran nama baik, dengan laporan nomor LP/390/V/2013/Bareskrim.
Dia mengatakan, Johan Budi sudah mencemarkan nama baik DPP PKS melalui pernyataannya di beberapa media yang menyatakan tim KPK hendak menyita mobil di kantor DPP PKS, tetapi batal dilakukan karena dihalang-halangi oleh petugas keamanan kantor pada Selasa, 7 Mei lalu.
"Faktanya, KPK hanya datang membawa surat pemanggilan untuk Pak Anis Matta," kata Fauzan melalui telepon, setelah melapor ke Bareskrim, Senin malam, 13 Mei 2013.
Fauzan mengatakan tim KPK tidak datang menyita mobil di kantor DPP PKS. Buktinya, kedatangan tim tidak disertai surat penyitaan. Sehingga, kata Fauzan, pernyataan Johan Budi dianggapnya telah mencemarkan nama baik partai.
Anis Matta adalah Presiden PKS. Hari ini, dia diperiksa oleh KPK sebagai saksi untuk Luthi Hasan Ishaq --mantan Presiden PKS-- tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, 2013.
Pekan lalu, KPK hendak menyita lima mobil mewah terkait dengan tindak pidana pencucian uang Luthi Hasan Ishaq. Saat akan disita, kader PKS melawan. Penyitaan ini pun gagal.
KPK menetapkan Luthi menjadi tersangka kasus korupsi terkait pengurusan kouta impor daging sapi di Kementerian Pertanian, 2013. Luthfi sekaligus dijerat dengan pidana pencucian uang.
Koleganya, Ahmad Fathanah, juga dijadikan tersangka korupsi bersama dua petinggi PT Indoguna Utama --perusahaan impor daging sapi-- Arya Abdi Effendi dan Juan Effendy. KPK menangkap ketiganya beberapa bulan lalu bersama duit suap sebesar Rp 1 miliar.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS, Taufik Rido, mengatakan dia melaporkan 10 tim KPK yang hendak menyita mobil di kantor DPP dengan dugaan perbuatan tidak menyenangkan. Taufik datang ke Bareskrim bersama empat kader PKS di Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu Aboe Bakar Al-Habsy, Al-Muzammil, Indra, dan Bukhari. Fauzan Muslim dan stafnya ikut mendampingi.
Taufik Cs hanya sejam lebih di kantor Bareskrim, sampai pukul 16.20 WIB. Sedangkan Fauzan dan stafnya tetap berada di ruangan pelaporan Bareskrim. Saat keluar Bareskrim, Taufik tetap menegaskan melaporkan di antaranya 10 tim KPK. Namun dia menyerahkan pelaporan tersebut kepada Fauzan. "Diantaranya sepuluh orang itu," kata dia di atas mobilnya. "(Pimpinan KPK) nggak masuk."
Sejam kemudian, Fauzan pun meninggalkan gedung Bareskrim. Dia dan stafnya lewat pintu samping sehingga luput dari pantauan pewarta yang berada di depan pintu masuk gedung Bareskrim.
Tempo mendapat informasi Fauzan berjalan lewat belakang gedung Bareskrim, lalu keluar lewat gerbang belakang area Mabes Polri. Informasi yang diperoleh Tempo, Fauzan batal melapor karena tidak memenuhi unsur terhadap persoalan yang dilaporkannya.
Fauzan yang dikonfirmasi membantahnya. Dia mengatakan sudah menuangkan laporan tersebut dalam berita acara penerimaan laporan.
Dia juga membantah kabur karena menghindari wartawan yang menunggunya. Fauzan mengaku hanya diarahkan oleh seseorang agar keluar lewat pintu samping gedung Bareskrim. Orang yang mengarahkannya tak diketahui identitas oleh Fauzan. "Saya hanya diarahkan, lewat sini," kata Fauzan.
Menurut Fauzan, PKS tetap akan melaporkan sepuluh tim KPK dengan dugaan perbuatan tidak menyenangkan. Fauzan berdalih pelaporan terhadap sepuluh tim KPK tersebut batal dilakukan hari ini karena alasan waktu. "Dalam pekan ini kami akan melaporkannya," kata Fauzan. Simak suap daging impor yang melibatkan petinggi KPK di sini.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
Protes Penyitaan Mobil, PKS Akan Laporkan KPK
PKS: Mobil-Mobil Itu Urusan Luthfi
M. Jasin: KPK Sekarang Terlalu Sopan
Reuni Mesra Ahmad Fathanah & Istri Mudanya
Berita terkait
Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung
55 hari lalu
Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaElite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?
31 Mei 2023
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta
24 Februari 2023
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan
11 Januari 2023
Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.
Baca SelengkapnyaRidwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita
25 Desember 2022
Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota
21 Agustus 2022
"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7
Baca SelengkapnyaJabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta
21 Agustus 2022
Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya
21 Agustus 2022
"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema
21 Agustus 2022
PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar
Baca Selengkapnya