Mobil VW Carravelle yang disegel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera, Jakarta, Selasa (7/5). Pihak PKS membantah sejumlah mobil ini merupakan sumbangan Luthfi Hasan. TEMPO/Seto Wardhana
Menurut KPK, penjaga keamanan kurang kooperatif membantu penegak hukum dalam menyita mobil-mobil mewah tersangka dugaan suap kuota impor daging sapi tersebut.
"Penjaga gedung DPP PKS kurang kooperatif terhadap penyidik yang melakukan penyitaan," ujar juru bicara KPK Johan Budi, Selasa, 7 Mei 2013.
Johan mengungkapkan kronologis penyitaan mobil Luthfi. Pertama, kata dia, penyidik KPK mendatangi kantor DPP PKS untuk menyegel tiga mobil yang terkait tersangka kasus dugaan suap kuota impor daging sapi Luthfi Hasan Ishaq pada Senin malam kemarin. Tapi dihalang-halangi oleh penjaga keamanan dan puluhan orang berpakaian preman.
Kedua, penyidik kemudian kembali lagi pada Selasa siang 7 Mei 2013 pukul 13.00, ternyata penegak hukum masih tak bisa punya akses untuk masuk ke gedung DPP untuk membawa mobil tersebut. Padahal, mobil sudah disegel. Penyidik pun kebingungan.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menyita tiga mobil mewah milik mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq yang juga tersangka kasus tindak pidana pencucian kasus suap kuota impor daging. Mobil-mobil tersebut diparkir di kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS.(Simak kasus suap impor daging sapi di sini).
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.