TEMPO.CO, Palembang - Situasi di Kecamatan Rupit, Musi Rawas, Sumatera Selatan, hingga pagi ini masih mencekam. Warga belum berani beraktivitas di luar rumah karena takut akan adanya bentrok susulan. Adapun puluhan personel Brimob dari Palembang sudah diturunkan di lokasi kejadian guna membatasi gesekan antarwarga dan petugas keamanan. Akibat bentrok antara polisi dan warga tersebut, empat warga setempat tewas dan enam polisi terluka
"Sebagian warga masih belum berani ke luar rumah. Kami takut adanya bentrok susulan," kata Ahmad Zamhari, Selasa, 29 April 2013. Zamhari, salah seorang warga melalui telepon menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan buntut dari aksi protes warga setempat yang memblokir jalan raya lintas timur Sumatera di Rupit. Namun dia tidak dapat memastikan jumlah korban jiwa.
Tokoh masyarakat Rupit, Musi Rawas, Irjen (purn) Iskandar Hasan, menyayangkan adanya kerusuhan yang terjadi di kampung halamannya itu. "Saya sangat menyesalkan adanya empat saudara kami yang meninggal dunia, padahal pemekaran daerah sudah hampir final," kata Iskandar Hasan, Selasa, 29 April 2013.
Iskandar, yang juga mantan Kapolda Sumatera Selatan ini, memastikan pagi ini dia dan Kapolda Irjen Saud Usman Nasution akan terbang ke lokasi kejadian (TKP). Hal ini untuk memastikan sebab musabab peristiwa tersebut. Dari Informasi yang dia dapat, peristiwa pembubaran paksa oleh polisi terjadi sekitar pukul 21.30, Senin. Kuat dugaan, empat warga yang tewas itu terkena peluru ketika polisi membubarkan aksi mereka.
Dikabarkan, sepanjang Senin pagi hingga malam hari, ratusan warga dari beberapa desa di Kecamatan Rupit memblokir jalan lintas Sumatera di Kilometer 72, Simpang Muara Rupit. Mereka menutup jalan raya dengan beragam benda, tumbuh-tumbuhan, dan kendaraan.
Massa juga membakar ban dan kayu di lokasi kejadian. Akibat aksi pemblokiran tersebut, jalan raya lintas Sumatera yang menghubungkan kendaraan dari Kota Lubuk linggau menuju Provinsi Jambi ditutup total sepanjang hari kemarin. Aksi blokir jalan ini dipicu ketidakjelasan rencana pemekaran Kabupaten Musi Rawas menjadi Kabupaten Musi Rawas Utara.
PARLIZA HENDRAWAN
Topik terhangat:
Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Susno Buron, Kejaksaan Tak Perlu Uber
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Gara-gara 'Nasi Kucing', Anas Batal ke KPK
Ical: Kasus Lapindo Efeknya Lebih Kecil dari ISL
Orang Miskin Dilarang 'Nyaleg'
Berita terkait
Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk
1 Agustus 2019
Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.
Baca SelengkapnyaWarga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi
20 November 2017
Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.
Baca SelengkapnyaBakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron
1 Januari 2017
Polisi menetapkan tersangka empat mahasiswa yang masih aktif.
Baca SelengkapnyaDora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan
23 Desember 2016
Sutisna mengatakan sudah menyampaikan perdamaiannya dengan Dora kepada Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan.
Baca SelengkapnyaBentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka
23 November 2016
Polisi berujar, tersangka berusaha menghalang-halangi dan melukai aparat saat proses pengukuran lahan Bandara Internasional Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis
19 November 2016
Politikus PKB Maman Imanulhaq mendesak aparat untuk bertindak profesional tidak represif dan mengedepankan pendekatan persuasif.
Baca SelengkapnyaPengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan
17 November 2016
Polisi menembakkan gas air mata agar warga menjauhi lokasi pengukuran.
Baca SelengkapnyaKisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak
5 November 2016
Pria keturunan Tionghoa itu mengalami peristiwa mengerikan saat melintas depan apartemen Mitra Bahari, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPenjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang
5 November 2016
Mabes Polri menyatakan penjarahan yang terjadi di Penjaringan murni tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaPT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang
19 Oktober 2016
PT Pertiwi Lestari membantah memburu dan menangkap petani Karawang dan meminta pihak lain agar menghormati proses hukum.
Baca Selengkapnya