TEMPO.CO, Palembang - Majelis hakim pengadilan negeri Palembang menjanjikan akan menggelar sidang Brigadir Wijaya secara maraton sehingga bisa kelar dalam waktu cepat. "Persidangan ini kalau bisa cepat kenapa harus ditunda," kata Ketua Majelis Hakim, A Rozi Wahab, Senin, 29 April 2013.
Menurut dia, sidang selanjutnya akan digelar pada 2 Mei mendatang. Pada sidang mendatang itu, Rozi meminta jaksa penuntut umum agar dapat menghadirkan saksi-saksi yang berjumlah 14 orang, termasuk dua saksi ahli.
"Saya harapkan JPU segera menghadirkan saksi-saksi. sehingga dalam waktu satu minggu semua saksi sudah bisa dihadirkan," ujar Rozi.
Sebagaimana diketahui, proses pemeriksaan terhadap Brigadir Wijaya di kepolisian berlangsung lama. Ia didakwa membunuh Prajurit Satu Heru Octavianus pada 27 Januari 2013. Akibat lamanya pemeriksaan, ratusan prajurit Batalion 15/76 Tarik Martapura melakukan tindakan anarkistis dengan membakar markas Polres OKU dan mengakibatkan beberapa anggota Polri mengalami luka-luka.
Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengakui proses persidangan kasus yang melibatkan anak buahnya ini berlangsung cukup lama jika dibandingkan dengan kasus yang menimpa prajurit Yon Armed. Menurut Kapolda, prosedur pengadilan di pengadilan umum berbeda dengan pengadilan militer.
"Karena proses pemanggilan saksi yang panjang. Tetapi yakinlah bahwa peradilan ini akan berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Saud. Saut juga mengatakan pihaknya akan menyiapkan juga saksi yang meringankan jika itu dibutuhkan dalam persidangan, serta mendampingi terdakwa dengan penasehat hukum dari Polda Sumsel.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita terkait
Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam
20 menit lalu
Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi
50 menit lalu
Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.
Baca SelengkapnyaPenembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya
19 jam lalu
Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova
Baca SelengkapnyaMisteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron
19 jam lalu
Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaDipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang
19 jam lalu
Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang
Baca SelengkapnyaKasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat
20 jam lalu
Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil
21 jam lalu
TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.
Baca SelengkapnyaHotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina
1 hari lalu
Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.
Baca SelengkapnyaBareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina
1 hari lalu
Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi, Hasil Autopsi Temukan 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban
1 hari lalu
Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap tubuh Inas, korban pembunuhan oleh Rahmat yang merupakan anak kandungnya.
Baca Selengkapnya