TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum batal memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini sebagai saksi untuk kasus Hambalang. Menurut pengacara Anas, Firman Wijaya, kliennya sakit setelah mengkonsumsi nasi kucing tadi malam.
"Pada hari ini kami menyampaikan surat kepada KPK mengenai kondisi Pak Anas Urbaningrum yang pada hari ini belum bisa hadir memenuhi undangan panggilan sebagai saksi di KPK," ujar Firman pada wartawan di gedung KPK, Senin, 29 April 2013.
Alasannya, karena Anas sedang sakit. "Ya, kami kurang tahu (sakit apa). Yang saya dengar, dia habis makan 'nasi kucing' terus sakit," ujar Firman.
Setelah mengeluh sakit, kata Firman, Anas kemudian diperiksa dokter. Anas bahkan sempat disuntik atas keluhan dokternya. Sebagai bukti bahwa kliennya sakit, dokter lalu memberikan surat keterangan sakit.
Firman melanjutkan bahwa kliennya minta jadwal pemeriksaan dijadwal ulang. Anas juga berjanji akan memenuhi panggilan pemeriksaan selanjutnya. "Beliau akan hadir di pemeriksaan berikutnya," kata dia.
Rencananya pada hari ini Anas diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Andi Alifian Mallarangeng, bekas Menteri Pemuda dan Olahraga. Anas sendiri dalam kasus Hambalang sudah ditetapkan tersangka karena diduga menerima gratifikasi berupa hadiah mobil Toyota Harrier terkait proyek Hambalang.
Sebelumnya, juru bicara KPK Johan Budi S.P. menyatakan penyidik komisi antirasuah berencana memanggil Anas Urbaningrum untuk diperiksa dalam kasus Hambalang. Anas yang juga berstatus tersangka kasus Hambalang akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lain.
FEBRIANA FIRDAUS
Topik terhangat:
Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Susno Duadji Buron
Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun
Casillas ke Arsenal Jika Mourinho Masih di Madrid
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji
Berita terkait
Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan
5 jam lalu
Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.
Baca SelengkapnyaIM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
17 jam lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
18 jam lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
1 hari lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
1 hari lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
1 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
1 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
1 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
1 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca Selengkapnya