Polisi Diduga Otak Pemerkosaan dan Pembunuhan Siswi

Reporter

Editor

Yuliawati

Rabu, 24 April 2013 16:29 WIB

Ilustrasi. tuoitrenews.vn

TEMPO.CO, SLEMAN- Seorang polisi berinisial HRD diduga menjadi otak dalam kasus pembunuhan dan perkosaan Priya Puspita Restanti (16), siswi Sekolah Menengah Kejuruan YPKK 3 Maguwoharjo, Depok, Sleman. Polisi yang berpangkat Brigadir Satu, 53 tahun, yang bertugas di Kepolisan Sektor Kalasan ditahan bersama tujuh tersangka lain.

"Oknum polisi ini bungkam, tetapi menurut keterangan saksi bisa mengarah ke sana (otak pemerkosaan dan pembunuhan)," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Heru Muslimin, Rabu, 24 April 2013.

Para tersangka sudah ditahan sejak Sabtu, 20 April. Selain HRD, mereka yang menjadi tersangka adalah YN, BG, AR, SHY, ED yang berumur antara 19 hingga 21 tahun. Selain itu CA berumur 44 tahun yang merupakan orang tua YN.

Peristiwa perkosaan dan pembunuhan terjadi pada Selasa, 9 April 2013. Siswi dibuat tak sadarkan diri setelah dicekoki minuman keras. Setelah diperkosa, korban dibunuh dengan cara dipukul dengan balok kayu dan disayat lehernya dengan pisau dapur untuk memastikan korban sudah tewas.

Tubuh korban lalu dibuang sehari setelahnya di perkebunan di bawah pohon bambu di pinggir sungai Kringinan, Selomartani, Kalasan. Lalu mayat itu dibakar. Beberapa hari berikutnya, karena mayat korban menimbulkan bau busuk, pada Sabtu 13 April 2013 malam dibakar lagi oleh beberapa pelaku.

Dugaan kuat polisi itu sebagai otak kejahatan itu sangat kental. Sebab, setelah pemerkosaan dan pembunuhan itu para tersangka memberi keterangan yang berubah- ubah. Polisi harus berkali-kali membuat berkas dan beberapa kali mengkonfrontir tersangka satu dan lainnya.

Banyak keterangan dari para tersangka yang mengarah HRD sebagai otak pelaku. Di antaranya penemuan sepeda motor korban di dekat jembatan Grenjeng, Purwomartani, Kalasan. Temuan itu diperoleh HRD dan dua rekan polisi saat patroli. Polisi jarang berpatroli pada jalan itu dan tiba-tiba HRD mengajak dua rekannya ke daerah itu.

Namun, tersangka lain, yakni CA, memberikan keterangan oknum polisi itu diundang saat kejadian dan melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. "Kami tidak butuh pengakuan tersangka, yang kami tonjolkan adalah pembuktian," kata Heru.

Kepala Kepolisan Resor Sleman, Ajun Komisaris Besar Hery Sutrisman menyatakan, mengatakan keterlibatan polisi dalam kejahatan ini diselidiki secara maraton. Jika memang benar-benar sebagai pelaku kejahatan, maka selain dihukum pidana juga dipecat dari kepolisian.

MUH SYAIFULLAH






Topik terhangat:

Caleg
| Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya

Berita lainnya:

Dahlan Tertarik Bikin Ladang Ganja

VIDEO Unik FBI Buka Pintu Pagar Kasus Bom Boston

Diduga Mark Up, Menteri Nuh: Ketemu Hatta, Beres

Jokowi: MRT Seperti Mencabut Kumis Harimau

Bayern Hancurkan Barcelona 4-0


Advertising
Advertising










Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

11 jam lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

13 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

13 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

4 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

4 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

4 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

5 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya