TEMPO Interaktif, Solo:Puluhan para pendukung KGPH (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo) Tedjowulan melakukan demonstrasi didepan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Mereka meminta agar pertikaian dikalangan putra-putri Paku Buwono (PB) XII dihentikan. Pintu utama keraton terpaksa ditutup, sehingga mereka hanya bisa melakukan aksinya di Jalan Sapit yang merupakan satu-satunya jalan menuju Pasar Klewer. Didalam spanduk dan poster yang mereka bawa, para pendemo menyatakan dukungannya kepada Tedjowulan putra ke V PB ke XII, yang pekan lalu dinobatkan menjadi PB XII dimana proses pelaksanaan jumenengan berlangsung diluar keraton. Pendemo yang mengatasnamakan Komite Peduli Kebudayaan Surakarta, membentangkan sebuah spanduk yang bertuliskan 'Selamatkan Harta Kraton, Hanya Benar Raja Saja Yang Mempunyai Jiwa Kepemimpinan Rakyat'. Selain itu, berbagai poster bertuliskan Kaulo Solo Nderek Tedjowulan, Selamatkan Tanah Mataram, Jangan Jual Pusaka Kraton, Usir Adik-adik Gusti Behi Dari Keraton. Tidak ada yang melakukan orasi dalam aksi tersebut. Mereka hanya bernyanyi yang dipimpin oleh beberapa pengamen yang ikut dalam aksi tersebut dengan menyanyikan lagu Iwan Fals. Saat ini, pimpinan aksi Kostrad Nursanti tengah diterima oleh sejumlah putra-putri dalem yang dikenal sebagai pendukung KGPH Hangabehi, yang tanggal 10 nanti juga akan dinobatkan sebagai raja kraton Surakarta.Dalam pernyataan sikapnya, Komite Peduli Kebudayaan Surakarta mengatakan, saat ini dibutuhkan figur seorang raja yang merakyat yang dapat melestarikan dan melanggengkan kebudayaan Solo. Mereka juga menyatakan dukungannya kepada Tedjowulan sebagai TB XIII.Imron Rosyid - Tempo News Room