Petugas Bea Cukai Bali Pemeras Terancam Dipecat

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 20 April 2013 05:20 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO , Jakarta - Badung - Petugas Bea Cuka Bandara Ngurah Rai, yang terlibat suap, kini masih menunggu keputusan sanksi hukum dari atasannya. Petugas dengan inisial FCC memiliki kemungkinan untuk mendapat sanksi berupa pemberhentian secara tidak hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).



Demikian diungkapkan Kepala Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Ngurah Rai Bali, Made Wijaya, Jumat (19 April 2013). Wijaya mengatakan bahwa pilihan maksimal dari hukuman berat itu sesuai dengan Pasal 7 ayat (a) butir kelima PP 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. "Sedangkan pilihan paling ringannya adalah penurunan pangkat selama tiga tahun," kata Wijaya.



Dalam video itu, FCC sedang melayani penumpang, Kees Van der Spek, yang baru saja mendarat dari Belanda. Spek adalah penumpang dari jadwal penerbangan terakhir di hari itu, sekitar jam 24.00 Wita. Dalam video tersebut, FCC tidak tampak jelas menerima uang suap. Itu pula yang menyebabkan pemeriksaan membutuhkan waktu lebih dari sepekan.



FCC saat ini menjalani pemeriksaan panjang oleh tim kepatuhan internal. Wijaya menjelaskan, bahwa dari hasil pemeriksaan itu, Kepala Sub Sie Pelaksanaan, sebagai atasan FCC, akan mengambil pilihan hukuman bagi pelanggar. Dari pilihan itu, Wijaya akan memberi pertimbangan yang memberatkan atau sebaliknya, yang meringankan.

"Dari pemeriksaan itu, FCC mengaku bahwa yang terekam di video terjadi pada November lalu," kata dia. FCC saat itu sedang menjalankan tugasnya seorang diri, sementara 6 petugas yang berada dalam shift yang sama, sudah pulang terlebih dahulu.

Wijaya mengatakan bahwa penumpang semestinya menyampaikan keluhan mereka, langsung kepada pihak bea cukai, bukan dengan cara membuat video seperti itu. Saat ini, unit pengaduan sudah ada di kantor bea cukai. "Tempatnya memang agak jauh dari bandara. Saya berencana membuat unit pengaduan dalam area bandara," kata dia.



Spek yang adalah jurnalis televisi Belanda, juga membuat beberapa video lainnya dengan modus yang sama. Salah satunya yang paling mengundang perhatian adalah Polisi Korupsi di Bali, yang juga beredar di situs Youtube.

KETUT EFRATA



Advertising
Advertising


Topik Hangat:
Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi

Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV

Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot

Jokowi Dilarang 'Nyapres'

Jokowi Tak Suka Ujian Nasional


Berita terkait

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

2 hari lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

4 Maret 2024

Kasus Suap Lukas Enembe, Jaksa KPK Tuntut Bekas Kepala Dinas PUPR Papua 7 Tahun Penjara

Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

4 Maret 2024

Kasus Dugaan Korupsi Gubernur Maluku Utara, KPK Jadwalkan Pemanggilan 2 Anggota TNI Hari Ini

Kedua anggota TNI yang akan diperiksa KPK pada hari ini adalah ajudan Gubernur Maluku Utara nonaktif Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

1 Maret 2024

Didesak Segera Tahan Firli Bahuri, Ini Respons Polri

Berkas perkara Firli Bahuri dikembalikan lagi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 2 Februari lalu karena belum lengkap.

Baca Selengkapnya

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

28 Februari 2024

Cerita Awal Pertemuan Dadan Tri Yudianto dengan Hasbi Hasan, Berawal dari Video Call Sang Istri

Dalam sidang kasus suap di Pengadilan Tipikor, Dadan Tri Yudianto beri kesaksian perkenalannya dengan sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

27 Februari 2024

Hakim Kabulkan Praperadilan Helmut Hermawan, Tersangka di Kasus Dugaan Suap Eddy Hiariej

Hakim menilai KPK tidak memiliki dua alat bukti yang sah saat menetapkan Helmut Hermawan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

22 Februari 2024

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

Harun Masiku didakwa dalam kasus suap pada 2021 dan menjadi buron sampai kini. Gugatan praperadilan MAKI soal itu ditolak hakim tunggal PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

21 Februari 2024

Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

Dalam sidang, JPU juga mengkonfirmasi hubungan Ketua PN Muara Enim Yudi Noviandri dan Sekretaris MA Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

17 Februari 2024

Tersangka Pemberi Suap Gubernur Maluku Utara Segera Disidangkan di Pengadilan Tipikor

Ada 4 tersangka pemberi suap terhadap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba yang akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Dadan Tri Yudianto 11 Tahun dan 5 Penjara di Kasus Suap Sekretaris MA

13 Februari 2024

Jaksa Tuntut Dadan Tri Yudianto 11 Tahun dan 5 Penjara di Kasus Suap Sekretaris MA

Dadan Tri Yudianto didakwa dalam kasus menerima suap sebesar Rp 11,2 miliar bersama Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya