TEMPO.CO, Jakarta - Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum berencana meminta bantuan dari pihak luar untuk menyelidiki kasus molornya jadwal Ujian Nasional dan persoalan tender percetakan naskah. Menurut Inspektur Jenderal, Haryono Umar menuturkan, masih menyelidiki berdasarkan data dari dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terutama Badan Penilitian dan Pengembangan.
"Tapi kami mempersilakan bagi pihak luar atau masyarakat yang ingin menyampaikan informasi," kata Haryono ketika ditemui di ruangannya, Rabu, 17 April 2013. Ia menuturkan tidak akan meminta bantuan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membongkar kasus ini karena bukan tugasnya. Wewenang meminta tolong berada di tangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh.
Haryono menjelaskan, saat ini tim investigasi tengah menyelidiki penyebab mundurnya ujian nasional di sebelas provinsi dan proses penenderan. Jajaran inspektur investigasi sedang melakukan audit atas penenderan yang memenangkan PT Ghalia Indonesia Printing. Setelah hasil audit diserahkan kepadanya, Haryono akan melakukan gelar perkara.
"Kemungkinan satu atau dua minggu, audit mundurnya Ujian Nasional sudah diperoleh," kata mantan Wakil Ketua KPK ini. Namun untuk audit masalah lelang naskah, dia belum memastikan perolehan hasilnya.
Ujian Nasional untuk SMA di sebelas terpaksa diundur karena kesalahan teknis. PT Ghalia Indonesia Printing yang bertanggung jawab di percetakan dan pembagian gagal dalam pendistribusian. Ujian yang semestinya digelar Senin, 15 April 2013 diundur menjadi besok Kamis, 18 April 2013. Sementara di daerah lain, ujian sesuai jadwal.
Lembaga swadaya masyarakat Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran menyatakan ada dugaan korupsi di proses penenderan. Contohnya, dipilihnya PT Ghalia untuk pengadaan paket III.
Perusahaan ini ternyata menawarkan harga lebih tinggi, Rp 22,8 miliar namun malah menjadi perusahaan pemenang tender. Perusahaan lainnya yang menawar lebih rendah, seperti PT Aneka Ilmu Rp 17 miliar, PT Jasuindo Tiga Perkasa Rp 21,1 miliar, dan PT Balebat Dedikasi Prima Rp 21,6 miliar, tak mendapat porsi pengadaan terbesar.
SUNDARI
Berita Terkait
Ujian Nasional Seperti Balapan Bajaj dengan Mercy
UN 2013 di Jakarta Masih Rawan Kecurangan
Berita terkait
Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaKPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan
9 Januari 2019
KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaHasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan
18 April 2018
Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.
Baca SelengkapnyaMendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit
18 April 2018
Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.
Baca SelengkapnyaSoal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA
14 April 2018
Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.
Baca SelengkapnyaUN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran
16 Mei 2017
Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.
Baca SelengkapnyaUNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan
5 Mei 2017
Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.
Baca SelengkapnyaKonvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.
Baca SelengkapnyaDepok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat
2 Mei 2017
Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.
Baca Selengkapnya