TEMPO.CO, Bandung -Deputi Bidang Statistik Produksi, Badan Pusat Statistik, Adhi Lumaksono mengatakan, hasil pertama Sensus Pertanian yang akan digelar sebulan penuh pada Mei 2013 adalah data populasi sapi dan kerbau. “Tangal 16 Agustus, data populasi ternak ini akan dibacakan oleh presiden dalam pidato kenegaraannya,” kata di sela sosialisasi Sensus Pertanian di Gedung Sate Bandung, Rabu, 17 April 2013.
Menurut dia, data populasi sapi dan kerbau itu sengaja dipilih untuk mengetahui perkembangan populasi sapi terakhir. Sebelumnya BPS melakukan sensus populasi ternak ini dan mengumumkan populasi sapi dan kerbau Indonesia per 1 Juni 2011 lalu yakni 14,8 juta ekor. “Data populasi itupenting karena pemerintah mengejar swasemda daging sapi,” kata Adhi.
Adhi mengatakan, data sensus pertanian untuk populasi sapi dan kerbau itu yang akan pertama kali di olah dan dilaporkan pada presiden selepas Sensus Pertanian digelar mulai 1-31 Mei 2013 nanti. Selanjutnya, secara bertahap data lain hasil sensus itu akan di umumkan.
Menurut dia, hasil Sensus Pertanian itu akan menjadi benchmark untuk mengukur dinamika sektor pertanian dalam 10 tahun terakhir. Survey pertanian terakhir digelar BPS pada 2003 lalu. “Data ini diharapkan dapat betul-betul dipakai untuk dasar pengambilan kebijakan pemerintah,” kata Adhi.
BPS akan mengerahkan sekitar 250 ribu petugasnya serempak di seluruh Indonesia. Di Jawa Barat sendiri, sektiar 40 ribu petugas pencacah akan disebar.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi
13 jam lalu
Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.
Baca SelengkapnyaProgram Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian
3 hari lalu
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
7 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
10 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
12 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
12 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
23 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
35 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
37 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
38 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca Selengkapnya