TEMPO.CO, Sumenep - Sebanyak 127 siswa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tidak mengikuti ujian nasional untuk tingkat sekolah menengah atas tahun 2013. Sebanyak 33 siswa di antaranya mundur karena menikah sebelum pelaksanaan ujian nasional. "Sementara sisanya tidak ikut karena mengundurkan diri, sakit, dan meninggal dunia," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Ahmad Sadik, Rabu, 17 April 2013.
Data Dinas Pendidikan Sumenep menyebutkan, siswa yang menikah tersebut terbanyak dari lembaga pendidikan madrasah aliyah yakni 22 siswa, delapan siswa dari SMA negeri, dan sisanya tiga siswa dari SMK dan SMA swasta. Berdasarkan data itu pula, Sadik memaparkan, 127 siswa yang tidak mengikuti ujian nasional tersebut terdiri dari siswa SMA negeri sebanyak 17 orang, dengan perincian delapan siswa mengundurkan diri, delapan siswa menikah, dan seorang siswa meninggal dunia.
Untuk siswa SMA swasta sebanyak 20 siswa, dengan perincian seorang siswa sakit, 18 siswa mengundurkan diri, dan seorang siswa menikah. Sedangkan untuk siswa MA yang tidak mengikuti ujian nasional sebanyak 79 orang, dengan perincian 57 siswa mengundurkan diri dan 22 siswa menikah. Sedangkan untuk SMK, 11 siswa tidak mengikuti ujian nasional, dengan perincian sembilan siswa mengundurkan diri dan dua siswa menikah.
Sadik menegaskan, hanya siswa sakit yang bisa mengikuti ulangan susulan, dengan syarat harus ada surat keterangan resmi dari dokter. "Kalau yang kawin memang tidak diizinkan mengikuti ujian susulan," ia memaparkan.
Sadik menambahkan, sejauh ini, tiga hari pelaksanaan ujian nasional di Sumenep berjalan lancar tanpa kendala. Kondisi itu, kata dia, tergambar dari dua sekolah swasta yang dipantaunya pada hari terakhir ujian nasional, yakni SMA Muhammadiyah dan SMA PGRI. "Tadi terpantau lancar, semoga di sekolah lain lancar juga," ujar dia. (Baca berita-berita tentang ujian nasional)
MUSTHOFA BISRI
Berita lainnya:
Hakim Setyabudi Diduga Menerima Gratifikasi Seks
Bom Boston, Siapa Sosok Misterius di Atap Gedung
Bom Boston Dikemas dalam Panci Tekanan Tinggi
Pelaku Bom Boston Marathon Diburu ke Ujung Dunia
Berita terkait
FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah
3 Juni 2023
Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.
Baca SelengkapnyaMWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal
6 April 2023
Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.
Baca SelengkapnyaBangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa
5 Desember 2022
Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.
Baca SelengkapnyaMengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?
24 Agustus 2022
Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).
Baca SelengkapnyaSempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022
7 Juli 2022
Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.
Baca SelengkapnyaMA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual
19 April 2022
MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.
Baca SelengkapnyaIPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud
17 Maret 2022
IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya
15 Maret 2022
Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB
10 Maret 2022
Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya
4 Maret 2022
Kementerian Pendidikan yang dinaungi Nadiem Makarim membuka program praktik kerja lapangan dengan enam formasi seperti humas dan konten kreator.
Baca Selengkapnya