Sembunyi di Pesantren, Imigran Rohingya Ditangkap  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 17 April 2013 15:43 WIB

Massa dari Dompet Dhuafa berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Thamrin, Jakarta, Kamis (26/7). Dalam unjuk rasa tersebut mereka menyerukan agar pemerintah Indonesia menggalang solidaritas dunia untuk perdamaian dan mendesak ASEAN untuk aktif dalam persoalan Rohingnya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Nanang Masbudi, mengatakan polisi kembali menangkap sembilan imigran Rohingnya, Myanmar, pada Rabu pagi, 17 April 2013. "Kita tangkap di Ponpes Nahdlotul Khodirin Kecamatan Siliragung," kata AKBP Nanang Masbudi kepada wartawan.

Sembilan imigran yang ditangkap itu bernama Din, Abdullah, Umar Faruq, Muhammad Irfan, Abdul Munaf, Muhammad Milon, Samsul, Fori Dullah, dan Muhammad Amin. Seluruhnya berjenis kelamin laki-laki.

Kapolres Nanang mengatakan sembilan imigran itu sebelumnya menghuni ponpes tersebut bersama 55 imigran yang lebih dulu ditangkap polisi pada Sabtu lalu, 13 April 2013. Namun, saat polisi menggerebek ponpes itu, mereka berhasil melarikan diri.

Setelah kabur, sembilan imigran itu bersembunyi dari hutan ke hutan di Kecamatan Siliragung. Namun, akhirnya mereka kembali lagi ke ponpes yang diasuh kyai kembar, KH. Nuruddin dan KH Khoeruddin itu. "Kita dapat laporan warga kalau ada imigran yang kembali ke ponpes. Akhirnya kita tangkap," kata dia.

Kesembilan imigran itu dibawa ke Mapolres Banyuwangi untuk identifikasi. Setelah itu sekitar pukul 13.00 WIB, mereka dibawa ke Kantor Imigrasi Jember. Dengan demikian, Polres Banyuwangi sudah menangkap 68 imigran Rohingnya.

Sebelumnya, Sabtu, 13 April 2013, polisi Banyuwangi membongkar sindikat penyelundupan imigran Rohingnya yang akan mencari suaka ke Australia. Mereka ditampung sementara di Ponpes Nahdlotul Khodirin. Saat penggerebekan ke ponpes itu, 55 imigran berhasil ditangkap dan sisanya kabur. Mereka kemudian dibawa ke Kantor Imigrasi Jember pada Senin pagi, 15 April 2013.

Kemudian, empat imigran yang kabur berhasil ditangkap pada Senin siang, 15 April 2013. Mereka langsung dibawa ke Kantor Imigrasi Jember. Polres Banyuwangi baru menetapkan satu orang sebagai tersangka, yakni Iryanto Yahya Saka, 51 tahun, asal Desa Boni Boy, Kelapa Lima, Kupang.

Sementara itu, Kepala Bagian Reserse dan Kriminal Ajun Komisaris Bagus Ikhwan mengatakan akan memeriksa pengasuh ponpes, KH Nuruddin dan KH Khoeruddin, pada Kamis besok, 18 April 2013. Keduanya diduga kuat ikut terlibat karena menampung 68 imigran gelap itu. "Tapi statusnya masih saksi," kata dia.

IKA NINGTYAS

Topik Terhangat:

Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin

VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston

Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York



Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya