Imigran Gelap Rohingnya Betah Tinggal di Hotel
Editor
Istiqomatul Hayati
Selasa, 16 April 2013 11:33 WIB
TEMPO.CO, Jember - Walaupun gagal berangkat ke Australia, sebanyak 59 imigran gelap Rohingnya, Myanmar, mengaku senang ditampung di sebuah hotel di Kabupaten Jember. Mereka merasa mendapat perlakuan baik dari petugas Imigrasi Jember. "Ya, senang di sini. Tempat baik dan bersih, tidak seperti di Banyuwangi," ujar Nur Alam Syah, seorang pengungsi, Selasa, 16 April 2013.
Dia mengaku nyaman ditempatkan dalam ruangan hotel berbintang tiga itu. Nur Alam dan istrinya, Hana, serta anak mereka yang berusia empat tahun, Mohammad Lukman, terlihat senang tinggal dalam kamar seluas 5 X 5 meter yang dilengkapi pendingin ruangan (AC) itu.
Makmun dan Muhammad Rafiq juga berpendapat serupa. Walaupun mereka tidak bisa keluar kamar, mereka tampak menikmati siaran televisi dalam kamar hotel di dekat kawasan Kota Jember itu. "We just enjoy this situation. I like the service," kata Makmun.
Rafiq hendak menyusul kerabatnya di Australia. Ia mengatakan sementara harus melupakan keinginannya itu. "This moment, i forget my dream to Australia," katanya enteng. Setelah menempuh perjalanan darat dari Jakarta-Surabaya-Banyuwangi, kata dia, rombongan imigran Myanmar itu rencananya menuju Kupang dan kemudian berlayar menuju Australia.
Para imigran gelap itu ditampung di 12 kamar hotel. Mereka tidak diizinkan keluar kamar selain untuk kepentingan pemeriksaan dan mendapat pengawalan polisi. Di hotel itu, ada 30 anggota Kepolisian Resort Jember yang berjaga. "Bergantian, tiap shift 30 personel, siang dan malam,"ujar Inspektur Satu Slamet, komandan jaga pagi ini.
Sejak Senin, 15 April 2013 petang kemarin, mereka ditampung di hotel itu. Sebanyak 59 imigran itu terdiri dari 39 orang laki-laki, 10 orang perempuan, dan 10 anak yang berusia mulai 2 bulan hingga 4 tahun.
Mujiantoro, Kepala Kantor Imigrasi Jember, mengatakan mereka diinapkan di hotel karena proses pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) belum rampung. Selain itu, kata dia, kantor Imigrasi Jember juga masih menunggu tim International Organization for Migration (IOM). "Kalau rudenim (Rumah Detensi Imigrasi) terdekat, di Bangil-Pasuruan penuh, tidak cukup menampung mereka," kata dia.
MAHBUB DJUNAEDY
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Kata Saksi Bom Boston
Bom Boston, Dua Pelari Indonesia Selamat
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York